Walai.id, Jakarta – Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan ekonomi daerah sebagai salah satu langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya optimalisasi potensi lokal untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi regional, Dalam audiensi bersama Pemerintah Daerah Provinsi Riau yang digelar di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (7/05).
“Pertumbuhan ekonomi Riau berdasarkan rilis terakhir berada di angka 4,65%, sedikit di bawah rata-rata nasional sebesar 4,87%. Padahal, Riau merupakan daerah yang kaya sumber daya alam. Ini tentu harus menjadi peluang untuk kita dongkrak bersama,” ujar Menko Airlangga.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Riau Abdul Wahid menyampaikan sejumlah usulan strategis untuk mendorong percepatan pembangunan wilayahnya. Ia menyoroti posisi geografis Riau yang sangat strategis di pusat Pulau Sumatera dan dekat dengan Selat Malaka—salah satu jalur pelayaran tersibuk dunia. Meski demikian, potensi besar dari lalu lintas maritim ini belum termanfaatkan secara optimal karena minimnya kapal yang bersandar di kawasan Sumatera.
Gubernur juga mengusulkan sejumlah inisiatif pembangunan, di antaranya pengembangan Pulau Rapat sebagai destinasi pariwisata unggulan, pembentukan kawasan logistik perkapalan di Pulau Rangsang yang memiliki potensi kandungan silika, serta pembangunan kawasan industri baru seperti Kawasan Ekonomi Bukit Batu dan Kawasan Industri Pulau Burung yang akan difokuskan pada sektor pertanian dan hortikultura.
Menanggapi usulan tersebut, Menko Airlangga menyatakan bahwa Pemerintah Pusat terbuka terhadap ide-ide konstruktif dari daerah. Namun, ia menekankan pentingnya keberadaan anchor tenant sebagai kunci keberhasilan kawasan industri baru. “Tanpa adanya industri penunjang utama, kawasan industri akan sulit berkembang dengan cepat,” jelasnya.
Airlangga juga menyoroti potensi besar Selat Malaka yang dilintasi lebih dari 94.000 kapal setiap tahunnya. Potensi ini, menurutnya, perlu dimanfaatkan dalam konteks pengembangan kawasan logistik dan industri, termasuk peluang pengembangan oil tanking di wilayah-wilayah strategis.
Untuk memastikan keberhasilan implementasi program pembangunan di Riau, Menko Airlangga mendorong Pemerintah Provinsi untuk menyusun kajian teknis yang komprehensif. Kajian ini harus mencakup kesiapan infrastruktur serta daya tarik kawasan terhadap investor. Ia menegaskan bahwa daya saing global menjadi syarat penting, apalagi sektor unggulan Riau seperti kelapa, migas, dan industri pulp and paper memiliki peluang besar jika dikembangkan secara terencana.
“Silakan bentuk tim teknis dan berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian. Namun, kami harapkan kajian yang matang agar kawasan industri yang direncanakan benar-benar mampu bersaing di pasar internasional,” pungkas Airlangga.
Audiensi ini turut dihadiri sejumlah pejabat tinggi, termasuk Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Elen Setiadi, Staf Ahli Pembangunan Daerah Haryo Limanseto, serta perwakilan dari Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Riau.
Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu mempercepat realisasi pembangunan daerah berbasis potensi unggulan, sekaligus memperkuat kontribusi Riau dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. (*)