Walai.id, Sidrap – Aksi Disc Jockey (DJ) Nathalie Holscher yang viral karena melakukan aksi ‘mandi uang’ di sebuah tempat hiburan malam (THM) di Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan, memicu reaksi keras dari berbagai pihak.
Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, langsung menanggapi dengan cepat, bahkan menggelar rapat darurat dini hari setelah menghadiri acara Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) di Luwu.
Pada pukul 02.00 WITA, Selasa (15/4/2025), Bupati Syaharuddin memanggil seluruh anggota Satpol PP dan Damkar untuk berkumpul di rumah jabatan guna membahas tindakan tegas terhadap kegiatan yang melanggar Peraturan Daerah (Perda), termasuk tempat hiburan malam tempat DJ Nathalie tampil.
“Saya kumpulkan Satpol PP untuk menindak tegas semua pelanggaran Perda. Tak boleh ada toleransi,” ujar Syaharuddin dengan tegas.
Langkah cepat Bupati mendapat sorotan karena dilakukan pada jam yang tidak biasa. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar, Usman Demma.
“Tempat yang meresahkan, kafe liar, rumah kost tak sesuai peruntukan, semua akan kami tertibkan,” tegas Bupati Syaharuddin.
Bupati menyatakan bahwa aksi seperti ‘mandi uang’ yang dilakukan DJ Nathalie bukan hanya melanggar norma, tetapi juga mencoreng citra Sidrap sebagai “Bumi Nene Mallomo.”
Selain itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidrap juga mengeluarkan pernyataan sikap keras terkait kejadian tersebut. Dalam surat bernomor 1/EDR/III.0/A/2025, Muhammadiyah mengecam keras aksi DJ yang dianggap mengandung unsur pornografi.
Mereka juga mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas semua pihak yang terlibat dan meminta Pemerintah Daerah Sidrap untuk menutup tempat hiburan malam yang tidak berizin.
“Ini mencederai visi Sidrap Religius. Kami berdiri di barisan amar ma’ruf nahi munkar,” tegas Ketua PDM Sidrap, KH. Dr. Syamsu Tang, dalam pernyataan tersebut.
Muhammadiyah menilai aksi itu bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan budaya lokal, serta mencoreng program “Sidrap Berkah” yang selama ini digagas oleh pemerintah daerah.
Baik Pemerintah Kabupaten Sidrap maupun Muhammadiyah sepakat bahwa citra daerah tak boleh dikorbankan demi hiburan semata. Mereka menekankan pentingnya menjaga marwah keagamaan dan ketertiban sosial di Sidrap.
“Kami akan tindak semua yang melanggar, demi Sidrap yang lebih baik dan religius,” tutup Bupati Syaharuddin Alrif. (*)