News  

BRIN Luncurkan Indeks Daya Saing Daerah 2024 untuk Dorong Pembangunan Berbasis Riset

Walai.id, Nasional – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan berbasis riset dengan merilis Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024.

Indeks ini menjadi alat penting bagi pemerintah pusat dan daerah dalam menyusun kebijakan pembangunan yang lebih akurat serta berbasis bukti (evidence-based policy).

Dalam Webinar Rilis dan Sosialisasi IDSD 2024 yang digelar Selasa (11/3/2025), BRIN menyoroti peran IDSD dalam memperkuat strategi pembangunan daerah, terutama dalam perumusan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.

Mengacu pada Global Competitiveness Index (GCI) 2019 yang dikembangkan oleh World Economic Forum (WEF), IDSD 2024 menilai daya saing daerah berdasarkan empat komponen utama, yaitu lingkungan pendukung, sumber daya manusia (SDM), pasar, dan ekosistem inovasi.

Selain itu, indeks ini juga mengukur 12 pilar daya saing, meliputi infrastruktur, stabilitas ekonomi makro, keterampilan tenaga kerja, sistem keuangan, hingga kapabilitas inovasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Tahun ini, cakupan IDSD diperluas hingga 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota, memberikan gambaran lebih menyeluruh mengenai daya saing di berbagai wilayah Indonesia.

Baca Juga :  Lepas dari Tuduhan Dumping, Indonesia Siap Dominasi Kembali Pasar Kertas Pakistan

Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN, Boediastoeti Ontowirjo, menekankan bahwa metode IDSD 2024 telah disempurnakan agar lebih sesuai dengan kebutuhan daerah.

“Kami memastikan bahwa indikator dalam IDSD sejalan dengan target RPJMN 2025-2029 dan program prioritas nasional, seperti hilirisasi industri, swasembada pangan dan energi, serta penciptaan lapangan kerja,” ujar Boediastoeti.

Dalam implementasi IDSD, BRIN juga terus mendorong penguatan ekosistem inovasi daerah melalui pendampingan kelembagaan. Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Yopi, menyampaikan bahwa BRIN telah mendampingi pemerintah daerah dalam pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Hingga saat ini, BRIDA telah terbentuk di 22 provinsi dan 166 kabupaten/kota.

“Melalui BRIDA, IDSD dapat digunakan sebagai referensi utama dalam merumuskan kebijakan pembangunan berbasis data dan riset, sehingga daerah dapat lebih tepat sasaran dalam meningkatkan daya saing,” jelas Yopi.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Bahas Pengembangan Sekolah Rakyat dalam Rapat Terbatas

Webinar ini turut dihadiri oleh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota dari seluruh Indonesia, serta perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri dan Bappenas. Acara ini juga disiarkan melalui kanal YouTube BRIN untuk menjangkau lebih banyak pemangku kepentingan.

Sebagai panduan komprehensif, Buku Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 tersedia dalam format e-book, memudahkan pemerintah daerah dalam memahami skor daya saing masing-masing wilayah.

BRIN menegaskan bahwa IDSD bukan sekadar alat pemeringkatan, melainkan kompas bagi daerah dalam menyusun kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Daerah dengan skor tinggi dapat menjadi model bagi wilayah lain, sementara daerah dengan skor rendah dapat menggunakannya sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kebijakan dan strategi pembangunan.

Dengan adanya IDSD 2024, diharapkan pemerintah daerah semakin terdorong untuk menerapkan kebijakan berbasis bukti, memperkuat inovasi, dan meningkatkan daya saing wilayahnya. BRIN berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan serta evaluasi daya saing daerah guna mendukung pembangunan nasional yang lebih merata dan berkelanjutan.