News  

KEMBALI KE AKAR : Membangun Kehadiran Subtansial Hppmi Maros

Puja Puji Ilahi sang pemilik kesempurnaan, muara segala cinta bagi Insan yang senantiasa merindukannya. Sebagai bentuk cinta saya pun mengucapkan shalawat kepada – Nya, semoga kita mendapatkan Syafa’atnya diakhir kelak, Aamiin.
Hompimpa Alaium Gambreng

Pasca kongres XVII disinjai, Hppmi Maros kemudian mengalami kemunduran baik dilingkup pimpinan pusat maupun jajaran Komisariat, Kesibukan internal organisasi dengan berbagai masalah yang dihadapi, membuat kita terbelenggu geraknya dengan fokus pada diri sendiri.

sebagai organisasi kedaerahan seharusnya sudah merancang langkah-langkah taktis untuk tetap menjaga eksistensi nya, organisasi ini seharusnya kembali pada posisinya sebagai organisasi mitra kritis dan membawa perubahan di kabupaten Maros sebagaimana untuk kemajuan daerah.

KEHADIRAN SEMU

Organisasi yang senantiasa mengawal permasalahan di daerah, bukan berarti secara organisasi selalu bersentuhan dengan masyarakat tanpa membawa pembaharuan demi kemaslahatan yang lebih baik dari sekedar berkumpul, seremonial, dan pendidikan formal organisasi. Kehadiran kita lebih dirindukan sebagai organisasi kedaerahan. Sebab, jika kita tidak kembali menjadi organisasi kedaerahan, maka secara tanpa sadar akan menjadi organisasi jompo yang dimakan usia.

Sebut saja, Hppmi Maros, yang selama ini hanya berkutat kepada hal-hal yang seremonial belaka. Jika memang ada kajian, maka kajian yang diadakan itu harus menghasilkan sebuah terobosan sebagai output dari kajian itu sendiri. Kita juga takut untuk mengkritik diri sendiri, karena dianggap menghancurkan citra yang selama ini di bangun. Padahal, otokritik adalah sebuah kewajiban dalam organisasi untuk evaluasi ke depannya dengan langkah yang konkret.

Baca Juga :  Posko Mudik Banser 2025 di Maros: Nyaman, Aman, dan Penuh Fasilitas

Kita terlalu takut untuk melakukan eksplorasi kreatifitas diri, sehingga potensi-potensi yang dimiliki terpendam sedalam lautan. Sebab, manusia itu makhluk yang bebas, kreatif dan dinamis. Kerangka berpikir yang dianut masih konservatif, menutup variabel pengembangan atau bahkan pembaharuan minimal dalam tubuhnya sendiri.

KEHADIRAN SUBSTANSIAL

Di samping itu, organisasi ini akan memiliki umur yang panjang sebagai organisasi kedaerahan, karena menghasilkan sebuah pengetahuan penunjang peradaban, sebagaimana termaktub dalam Anggaran Dasar pasal 6 “Terbentuknya Pemuda, pelajar, dan mahasiswa yang berilmu, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha ESA dalam meningkatkan kualitas kehidupan secara spiritual dan material” .

Kehadiran substansial di sini akan mempengaruhi citra organisasi ke depan sebagai organisasi ladang reproduksi gagasan. Akhirnya, kita tidak perlu lagi seperti kekurangan anggota ataupun masih harus menghilangkan satu periode untuk reproduksi kader.

Basic Analaylisis Camp terus dilakukan tanpa melihat variabel – variabel penilaian capaian pembelajaran (psikomotorik, afektif dan kognitif). Alhasil, seluruh komponen yang terlibat hanya tahu bagaimana merancang acara dengan melihat masa lalu, tidak ada pikiran untuk menginginkan pembaharuan demi lahirnya kader yang lebih baik.
Kader-kader yang dilahirkan menjadi stagnan dengan relasi-relasi pembangun begitu-begitu saja. Kehidupan berorganisasi layaknya meramaikan kematian disebabkan tidak menimbulkan gejolak positif sebagai pengembangan organisasi maupun individu kader.

Baca Juga :  Korlantas Polri Bantah Isu Tilang 2025: STNK Mati Tak Disita

Ketahanan kader dalam organisasi hanya terletak pada kecintaan dia kepada daerah, kedekatan persahabatan dengan salah satu kader, kedekatan atau ketertarikan pada personal kader dan yang paling parah adalah personal branding menuju citra-citra yang diinginkan. Selain itu, hanya bisa di hitung jari kader yang benar-benar ingin berproses dalam organisasi secara kaffah.

Setelah melakukan rekonsiliasi pada momentum perayaan milad. Keduanya sepakat untuk Penyatuan elemen struktural kepemimpinan, ini diharapkan menjadi pembawa sinyal menuju perbaikan gizi para kader di bawah naungannya.

Sebelum kongres XVIII dilaksanakan sebagai penutup dari tulisan ini semoga kita sama – sama muhasabah atau intropeksi diri untuk membentuk pemuda,pelajar dan mahasiswa yang mampu menciptakan perubahan – perubahan dan menanggapi ketimpangan yang terjadi di daerah.

Perjuangan Adalah Sebuah Kehormatan

Mustaqim Amir, Maros, 16/2/2025.