Walai.id, Maros – Kabupaten Maros dilanda banjir besar yang merendam 14 kecamatan akibat tingginya curah hujan dan air pasang.
Banjir yang mulai menggenangi wilayah ini sejak Selasa (11/2), terus meningkat hingga dini hari, menyebabkan ribuan warga terdampak dan aktivitas pemerintahan terganggu.
Bupati Maros, Chaidir Syam, menyatakan bahwa kondisi ini lebih parah dibandingkan dengan banjir pada akhir tahun 2019 dan 2024.
Ia juga mengumumkan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) diliburkan karena tingginya genangan air yang merendam kantor-kantor pemerintahan.
“Kita liburkan ASN hari ini karena kondisi banjir yang masih cukup tinggi dan kantor-kantor masih digenangi air,” ujar Chaidir, Rabu 12/2/2025.

Selain melumpuhkan aktivitas pemerintahan, banjir juga menyebabkan gangguan listrik. Sebanyak 78 gardu listrik padam, berdampak pada 6.924 pelanggan di berbagai wilayah. Pemadaman ini dilakukan demi keamanan, mengingat ketinggian air di beberapa titik mencapai dua meter.
Untuk menanggulangi dampak banjir, pemerintah setempat telah mengalihfungsikan beberapa kantor camat menjadi posko pengungsian bagi warga yang terdampak.
Hingga saat ini, arus lalu lintas masih lumpuh di sejumlah ruas jalan utama akibat tingginya genangan air.
Meskipun hujan mulai reda, kondisi banjir masih belum menunjukkan tanda-tanda surut. Pemerintah Kabupaten Maros terus memantau situasi dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada serta mengikuti arahan dari pihak berwenang.