Walai.id, Maros – Petugas keamanan di Terminal Kedatangan Bandara Sultan Hasanuddin kembali menjadi sorotan. Kali ini, seorang pengemudi bernama Munifa melaporkan pengalaman tidak menyenangkan saat menjemput keluarganya yang baru tiba dari Jakarta, Ahad, 22/12/2024.
Munifa mengungkapkan bahwa dirinya dihadang oleh petugas keamanan berseragam militer yang bertindak kasar, bahkan sampai memukul mobilnya dan melontarkan kata-kata kasar.
“Saya hanya ingin menggunakan jasa parkir berbayar atau valet di terminal kedatangan, tapi diperlakukan seperti itu. Sangat mengecewakan,” ungkap Munifa kepada awak media.
Menanggapi kejadian ini, anggota DPRD Sulawesi Selatan Komisi D, Hj. Asni, turut angkat bicara. Ia menyayangkan sikap arogan petugas keamanan yang justru mencoreng citra Bandara Hasanuddin sebagai bandara internasional.
“Hal seperti ini tidak hanya merusak nama baik Bandara Hasanuddin, tetapi juga citra Sulawesi Selatan. Apalagi jika hal ini dialami oleh tamu dari luar daerah, mereka bisa menilai bahwa masyarakat Sulawesi Selatan kasar,” ujar Hj. Asni.
Hj. Asni juga mendesak pihak terkait untuk mengevaluasi penugasan aparat militer di area terminal kedatangan. Menurutnya, tugas pengamanan lalu lintas di bandara seharusnya petugas yang berkompeten di bidang tersebut.
“Sebaiknya aparat militer tidak lagi ditugaskan untuk pengamanan di terminal kedatangan. Ini bukan ranah mereka. Berikan saja kepada pihak yang memang memiliki kewenangan dan keahlian,” tegasnya.
Selain itu, Hj. Asni juga meminta PT Angkasa Pura sebagai pengelola bandara untuk melakukan penertiban dan meningkatkan pelayanan di Terminal Kedatangan. Dia menyoroti kondisi terminal yang kerap terlihat semrawut dan tidak teratur, yang dinilainya dapat memberikan kesan negatif kepada para pengunjung.
“Terminal kedatangan adalah kesan pertama yang didapatkan penumpang ketika tiba di Sulawesi Selatan. Jika pelayanannya buruk dan lalu lintasnya semrawut, orang akan berpikir beginilah wajah Sulsel,” tambahnya.