Walai.id, Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso optimistis nilai transaksi Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 akan mencatat peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Selama pelaksanaan Harbolnas pada 10–16 Desember 2024, transaksi diproyeksikan mencapai Rp40 triliun, naik drastis dari realisasi tahun lalu sebesar Rp25,7 triliun.
Dalam konferensi pers bertajuk Kilas Balik Tren Belanja Online dan Dampak Kolaborasi Tokopedia dan Shop Tokopedia di Tokopedia Tower, Jakarta, pada Kamis 12/12/2024.
Mendag Budi menyampaikan optimismenya terhadap pencapaian target tersebut. Acara tersebut juga dihadiri Direktur Utama Tokopedia, Melissa Siska Juminto, dan sejumlah perwakilan pelaku industri e-commerce.
“Pada Harbolnas tahun ini, kami menargetkan transaksi mencapai Rp40 triliun, sebagaimana proyeksi Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA). Tahun lalu, nilai transaksinya mencapai Rp25,7 triliun, dan kami optimistis target ini dapat tercapai,” ujar Budi Santoso.
Ia juga mencatat tren kenaikan nilai transaksi Harbolnas yang terus berlanjut sejak pertama kali digelar pada 2019. Pada Harbolnas 2023, transaksi meningkat 182 persen dibandingkan tahun pertama, dengan kontribusi produk lokal sebesar Rp12,3 triliun atau 48,1 persen dari total transaksi.
“Produk lokal mencerminkan kreativitas dan semangat pelaku usaha dalam negeri yang turut berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” tambahnya.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pada 2028–2029, Mendag Budi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
Ia menyoroti kampanye “Beli Lokal” dari Tokopedia dan Shop Tokopedia sebagai contoh nyata pemberdayaan pelaku usaha lokal.
“Mari bersama-sama membantu produk lokal semakin maju dengan menggunakan produk dalam negeri,” imbaunya.
Dalam kesempatan tersebut, Mendag Budi juga ikut berjualan melalui fitur live shopping di aplikasi Shop Tokopedia. Aksi ini menunjukkan dukungan nyata pemerintah terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta Harbolnas.
“Niaga elektronik adalah cara efektif memperkenalkan produk lokal, mempertemukan penjual dan pembeli, serta memperkuat branding. Dengan pengemasan yang baik, kualitas produk lokal kita tidak kalah dengan produk asing,” ujar Budi Santoso.
Ia mengajak UMKM memanfaatkan platform digital untuk memperluas pasar domestik. “Pasar dalam negeri yang besar harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelaku UMKM. Gunakan niaga elektronik karena lebih efisien,” ajaknya.
Mendag Budi juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi digital untuk menjaga loyalitas konsumen terhadap produk lokal.
Menurutnya, konsistensi konsumen dalam menggunakan produk dalam negeri akan membantu melindungi pasar domestik dari persaingan produk asing.
“Ketika konsumen mengenal, menggunakan, dan memberikan testimoni positif terhadap produk lokal, itu menjadi cara efektif melindungi pasar dalam negeri secara sukarela,” tutupnya.