WALAI.ID, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) melalui Peraturan Presiden Nomor 143 Tahun 2024, bertugas untuk melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan pemerintahan di bidang perekonomian.
Dalam Rancangan Teknokratik Rencana Strategis 2025-2029, Kemenko Perekonomian menetapkan tiga indikator sasaran kinerja utama, yakni pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan tingkat pengangguran terbuka. Ketiga indikator tersebut akan dipantau dan dikendalikan oleh Kemenko Perekonomian bersama kementerian dan lembaga terkait.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan dalam Rapat Rencana Kerja dan Anggaran di Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Senin (2/12/2024).
Pada tahun 2025, target pertumbuhan ekonomi yang telah disepakati antara pemerintah dan DPR adalah 5,2%. Inflasi ditargetkan berada dalam rentang 2,5±1%, sementara tingkat pengangguran terbuka diproyeksikan berada di kisaran 4,5% hingga 5,0%.
“Dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025, fokus utama adalah mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kemenko Perekonomian akan mendukung Prioritas Nasional, termasuk mendorong kemandirian bangsa, meningkatkan lapangan kerja berkualitas, memperkuat pembangunan sumber daya manusia, melanjutkan hilirisasi, serta mempercepat pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029, perlu dorongan terhadap beberapa faktor kunci, yaitu menjaga tingkat konsumsi pada level 5-6%, pertumbuhan investasi sekitar 10%, dan pertumbuhan ekspor di kisaran 9%.
Sektor-sektor utama yang menjadi fokus dalam mendukung target ini meliputi manufaktur (hilirisasi), jasa, pariwisata, konstruksi/perumahan, ekonomi digital, semikonduktor, dan ekonomi hijau (transisi energi).
Selain itu, Kemenko Perekonomian bersama kementerian/lembaga terkait juga telah menyusun Quick Win yang akan diprioritaskan, antara lain penguatan industri, sistem logistik, peningkatan ekspor, pengembangan kawasan ekonomi, transformasi ekonomi digital, pengembangan pariwisata, serta peningkatan produktivitas tenaga kerja.