Walai.id, Jakarta – Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, mengungkapkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus menunjukkan tren positif.
Berdasarkan proyeksi sejumlah lembaga internasional, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5–5,1 persen pada tahun ini. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen pada 2029 mendatang.
Wamendag Roro menyampaikan hal tersebut dalam sesi diskusi bertajuk “Economic Diplomacy: Strategies for Achieving 8% Growth” di Conference on Indonesia Foreign Policy (CIFP) 2024 yang berlangsung di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, pada Sabtu (30/11/2024).
“Di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan kinerja solid. Pada triwulan III-2024, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,95 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara maju di G20. Dengan kerja sama lintas sektor, target 8 persen pada 2029 sangat mungkin dicapai,” ujar Roro.
Kinerja perdagangan luar negeri juga menjadi sorotan. Hingga Oktober 2024, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD 24,43 miliar. Menurut Roro, surplus ini didorong oleh strategi pemerintah yang fokus pada pengamanan pasar dalam negeri, perluasan ekspor, dan peningkatan kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional.
“Kami terus mengintensifkan diplomasi perdagangan melalui perundingan internasional dan penyelesaian sengketa dagang. Indonesia telah mencatat surplus perdagangan selama 54 bulan berturut-turut, bukti keberhasilan implementasi kebijakan perdagangan,” tambahnya.
Roro juga menyebut, Indonesia saat ini terlibat dalam 33 kasus sengketa di World Trade Organization (WTO), termasuk 4 kasus sebagai penggugat. Meskipun demikian, pemerintah tetap berkomitmen menyelesaikan sengketa secara strategis untuk melindungi kepentingan nasional.
Dalam sesi tersebut, hadir pula Wakil Menteri Keuangan Thomas AM. Djiwandono, Utusan Khusus Presiden untuk Perdagangan Internasional Mari Elka Pangestu, dan Ketua APINDO Shinta Kamdani.
CIFP, yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) sejak 2015, terus menjadi wadah dialog strategis bagi pemangku kepentingan dalam kebijakan luar negeri dan perdagangan.