News  

Milad HMI ke-58: Membaca Politik dari Perspektif Pilkada Maros

Oleh Junaidi, Maros 13/10/2024

Perjalanan panjang HMI yang telah mencapai 58 tahun penuh dinamika, tantangan, dan harapan. Momen bersejarah ini mengajak kita untuk merefleksikan perjalanan organisasi dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Kanda Ni’matullah, sebagai perwakilan KAHMI, menegaskan bahwa organisasi ini memiliki peran krusial sebagai lembaga independen dalam memberikan pemahaman dan gagasan kepada masyarakat menjelang Pilkada. Di tengah kompleksitas politik yang semakin berkembang, KAHMI perlu berperan aktif dalam mengedukasi publik mengenai pentingnya partisipasi dalam pemilihan umum.

Dengan menegakkan nilai-nilai keadilan, transparansi, dan integritas, KAHMI dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan proses demokrasi. Melalui diskusi, seminar, dan kampanye informasi, KAHMI dapat mendorong masyarakat untuk lebih kritis dalam memilih pemimpin yang benar-benar mewakili aspirasi mereka. Selain itu, KAHMI juga dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang didasarkan pada analisis mendalam, membantu masyarakat memahami visi dan misi calon pemimpin.

Kontribusi KAHMI tidak hanya terbatas pada advokasi, tetapi juga dalam menciptakan iklim demokrasi yang sehat, di mana suara masyarakat benar-benar dihargai dan didengar.

Kanda Abbas Hadi menggarisbawahi bahwa menghadirkan lebih dari satu calon pemimpin lebih baik daripada hanya memiliki satu pilihan. Menurutnya, pertanyaan apakah dua atau tiga calon lebih baik daripada calon tunggal perlu dieksplorasi lebih lanjut, untuk menggali kualitas dari masing-masing calon. Ia berpendapat bahwa keberagaman calon memberikan potensi yang lebih baik bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang tepat daripada hanya memilih kotak kosong.

Meski demikian, kotak kosong juga tidak mampu menunjukkan kelemahan nyata dari kinerja Chaidir Syam dalam memperjuangkan isu-isu inklusif, terutama yang terkait dengan anak dan perempuan. Ini merupakan salah satu tantangan yang tidak bisa diabaikan.

Sementara itu, Kanda Syafar Opu Taba, yang juga merupakan Presidium KAHMI, mengingatkan bahwa isu-isu nyata seperti krisis air dan pembangunan di Maros harus menjadi prioritas. Ia menekankan bahwa fokus harus tetap pada permasalahan mendesak yang dihadapi masyarakat, daripada terjebak dalam isu-isu politik yang lebih luas.

Kanda Yunus Tiro menyoroti pentingnya memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Ia menegaskan bahwa kotak kosong seharusnya sejak awal mempersiapkan perangkat yang lengkap untuk mengawal Pilkada, sehingga suara rakyat dapat terdengar dengan jelas. Ia juga mencatat bahwa tidak ada parameter terukur dalam kritik terhadap kinerja Chaidir Syam, yang bisa digunakan oleh pendukung kotak kosong untuk menyatakan bahwa Chaidir Syam tidak bekerja secara maksimal.

Kanda Lukman Hakim menyampaikan bahwa memilih atau tidak memilih adalah hak yang harus dihargai. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi politik yang terbuka agar setiap suara dapat disampaikan tanpa hambatan. “Jangan jadikan cinta sebelum ia menerima,” ungkapnya, menunjukkan pentingnya penerimaan sebelum mengharapkan dukungan.

Dalam refleksi Milad HMI ke-58 ini, Koordinator Presidium KAHMI Maros menyerukan untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan. Dengan semangat kebersamaan dan perjuangan, diharapkan HMI terus berkontribusi bagi bangsa dan negara serta mendorong terciptanya kepemimpinan yang adil dan inklusif.

Indra Ispar, Koordinator Presidium KAHMI, menekankan pentingnya menjaga keharmonisan di antara sesama. Dalam era perbedaan pendapat yang semakin lumrah, kita harus menghindari saling mendiskreditkan atau mengkriminalisasi satu sama lain. 

KAHMI, sebagai wadah bagi anggotanya, harus menjadi ruang konstruktif untuk dialog sehat dan saling mendukung. Dengan mengedepankan persatuan dan kesetiaan pada tujuan bersama, organisasi ini dapat berkembang lebih kuat dan bermanfaat bagi masyarakat.

Indra Ispar mengakhiri acara dengan ajakan untuk meningkatkan komunikasi dan kerja sama, sehingga setiap langkah yang diambil dapat memperkuat posisi KAHMI di tengah masyarakat. Semua memiliki visi yang sama untuk kemajuan dan kesejahteraan, dan hal itu hanya bisa dicapai dengan saling menghormati pendapat satu sama lain. Dengan semangat tersebut, kita akan mampu menghadapi tantangan dan mencapai tujuan bersama.