Walai.id, Maros – Gelaran Maudu’ Ada’ Kalabbirang Ri Marusu berlangsung meriah di Balla Lompoa, Maros, pada Sabtu (28/9/2024).
Acara ini dihadiri berbagai elemen masyarakat dan dimeriahkan dengan pembacaan Kitab Al-Barzanji sebagai bentuk penghormatan dan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Kabupaten Maros dan Darul Dakwah Wal Irsyad, serta turut diramaikan oleh Majelis Dzikir & Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Kabupaten Maros, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Maros, dan Ikatan Mahasiswa DDI (IMDI) Kabupaten Maros.
Pembacaan Kitab Al-Barzanji tidak hanya menjadi sarana spiritual, tetapi juga simbol akulturasi budaya lokal Sulawesi Selatan dengan nilai-nilai Islam.
Dalam sambutannya, Abdul Waris Tadjuddin Karaeng Sioja, pemangku kerajaan adat Marusu, menyatakan rasa syukur atas antusiasme masyarakat, terutama para pemuda yang melestarikan tradisi ini.
“Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah menjaga dan meneruskan tradisi luhur ini kepada generasi muda di Maros. Tradisi ini adalah warisan yang harus terus dirawat dan dijaga,” ungkap Karaeng Sioja dengan penuh haru.
Keterlibatan pemuda dalam acara ini mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak. Ismail Marzuki, Ketua MDS Rijalul Ansor Kabupaten Maros, mengungkapkan rasa syukur karena pihaknya bisa berperan dalam kegiatan yang sarat dengan nilai budaya dan religius ini.
“Kami di MDS Rijalul Ansor Kabupaten Maros akan selalu mendukung kegiatan seperti ini yang menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan melestarikan budaya,” kata Ismail.
Maudu’ Ada’ Kalabbirang Ri Marusu telah menjadi agenda tahunan yang tidak hanya melibatkan masyarakat adat, tetapi juga Pemerintah Daerah Kabupaten Maros serta berbagai organisasi masyarakat dan kepemudaan.
Kegiatan ini menjadi simbol sinergi yang harmonis antara budaya lokal dan agama, memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan di tengah masyarakat.
Dengan semakin aktifnya partisipasi pemuda dan organisasi lokal dalam acara ini, semangat pelestarian budaya dan nilai-nilai agama di Kabupaten Maros terus terjaga dan berkembang. (rls)