Walai.id, Maros – Universitas Muslim Maros (UMMA) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
Program ini merupakan salah satu wujud nyata peran institusi akademik dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dengan mengembangkan keterampilan, memperkuat ekonomi lokal, dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkelanjutan.
PKM ini berfokus pada pencarian solusi atas tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. Melalui kerja sama antara dosen, mahasiswa, dan mitra lokal, UMMA berupaya menjembatani dunia akademis dengan realitas sosial masyarakat. Kegiatan ini dirancang agar memberikan dampak jangka panjang dalam memperkuat ketahanan ekonomi keluarga.
Dalam kegiatan terbaru, UMMA bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Cahaya Tani Lappo Ase, Desa Lappo Ase, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, menyelenggarakan pelatihan diversifikasi olahan pisang untuk pengembangan hilirisasi pertanian. Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, yakni pada 7-8 September 2024 di Aula Kantor Desa Lappo Ase.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, termasuk Dr. Azisah, S.TP., M.Si. yang memimpin pelatihan olahan produk stik pisang dan kripik gedebog (batang pisang). Selain itu, praktisi UMKM seperti Murni, S.P. memberikan pelatihan pengemasan produk, dan Asriani, S.P., M.P., serta Hajar, S.E., M.M. melatih peserta dalam digital marketing, dengan dukungan dua praktisi UMKM lainnya.
Sebanyak 16 anggota KWT Cahaya Tani Lappo Ase antusias mengikuti pelatihan ini, yang juga dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Desa Lappo Ase, Penyuluh Pertanian, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bone. Dalam pelatihan ini, tiga dosen, tiga mahasiswa UMMA, dan tiga praktisi UMKM terlibat sebagai pendamping.
Azisah, yang juga Ketua Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan dan Kehutanan (Fapertahut) UMMA, menjelaskan bahwa kegiatan PKM ini merupakan bagian dari hibah yang didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk tahun anggaran 2024.
“Melalui pelatihan ini, diharapkan anggota KWT Cahaya Tani Lappo Ase dapat memiliki keterampilan dalam mengolah pisang menjadi produk bernilai tambah, sehingga dapat meningkatkan perekonomian mereka,” ujar Azisah.
Dekan Fapertahut UMMA, Dr. Andi Nur Imran, S.Hut., M.Si., juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. “UMMA sebagai institusi pendidikan tinggi akan terus berperan dalam pemberdayaan masyarakat melalui kolaborasi dengan pemerintah, perguruan tinggi, UMKM, dan masyarakat umum. Kehadiran UMMA diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi masyarakat untuk semakin berdaya dan sejahtera di masa depan,” ungkapnya.
Melalui program ini, UMMA tidak hanya memberikan pelatihan teknis tetapi juga mengarahkan masyarakat untuk memanfaatkan potensi lokal secara optimal, sekaligus memperkenalkan teknologi dan strategi pemasaran digital agar produk yang dihasilkan dapat lebih kompetitif di pasar.