Walai.id, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong industri furnitur Indonesia, termasuk industri kecil dan menengah (IKM), untuk meningkatkan inovasi dan daya saing guna menghadapi pasar global.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, mengungkapkan bahwa pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) menjadi salah satu upaya untuk mendorong hal tersebut, Jakarta, Sabtu, 2 Maret 2024.
IFEX, yang merupakan pameran furnitur terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, telah membawa dampak positif terhadap industri furnitur Indonesia.
Pada tahun 2023, industri furnitur Indonesia memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB industri pengolahan nonmigas dan nilai ekspor mencapai USD1,8 miliar.
Dengan nilai pasar global furnitur yang terus berkembang, terdapat peluang besar bagi industri furnitur Indonesia untuk melakukan penetrasi ke pasar global.
Sejak tahun 2007, Kemenperin telah secara rutin memberikan pendampingan dan fasilitasi kepada IKM furnitur untuk berpartisipasi dalam pameran IFEX.
Pameran ini menjadi wadah bagi para pelaku industri furnitur untuk menampilkan dan memasarkan produk-produk terbaiknya.
Pada IFEX 2024, 11 IKM binaan Kemenperin berhasil lolos tahap kurasi dan berpartisipasi, membuktikan kualitas produk furnitur Indonesia yang semakin andal.
Selain itu, Kemenperin juga berkomitmen untuk bersinergi dengan para stakeholders dalam menyusun strategi yang fokus pada fasilitasi ketersediaan bahan baku, peningkatan SDM terampil, pasar, produktivitas, serta iklim usaha kondusif dan peningkatan investasi.
Dengan demikian, diharapkan industri furnitur Indonesia dapat terus berkembang dan meningkatkan kontribusinya dalam perekonomian nasional.