Oleh Muhammad Hamdika Hatta
Pesatnya perkembangan zaman dengan berbagai teknologi yang semakin canggih akan berpengaruh besar terhadap kemajuan bangsa. Dengan begitu, juga akan mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Seperti halnya dalam dunia pendidikan yang harus mencetak lulusan yang berkualitas. Hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam dunia pendidikan karena kemajuan teknologi ini tidak selalu memberikan dampak positif melainkan juga adanya kekhawatiran yang berdampak besar yaitu rendahnya minat baca generasi muda zaman sekarang, terutama di Indonesia.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki tingkat literasi sangat rendah. Berdasarkan data UNESCO, Indonesia dalam literasi dunia berada di urutan kedua dari bawah.
Hal tersebut sangat memprihatinkan, hanya 0,001% artinya dari 1000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung kegiatan membaca, Indonesia berada pada peringkat di atas negara-negara Eropa. Maka dari itu, perlunya kualitas generasi muda untuk membangun bangsanya.
Generasi muda akan selalu mengikuti perkembangan zaman dengan berbagai informasi yang mudah di dapat dari media sosial. Namun juga tidak menutup kemungkinan ada generasi muda yang kurang mengikuti perkembangan zaman alias “kudet” atau kurang update. Hal tersebut harusnya ada kesadaran tersendiri dari individu untuk selalu mengikuti perkembangan zaman.
Segala informasi akan mudah sekali didapatkan hanya melalui gadget. Dalam hal ini, Indonesia berada pada urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget.
Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada tahun 2018, jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara pengguna aktif smarthphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika. Sehingga generasi sekarang ini lebih suka menatap layar gadget berjam-jam dibandingkan harus membaca buku.
Fenomena yang sering terjadi di zaman sekarang ini adalah banyaknya remaja yang hanya membaca buku ketika sedang mengerjakan tugas hanya untuk dijadikan sebagai bahan referensinya. Maka dari itu, jadikan kebiasaan membaca sejak dini.
Persaingan dunia yang sangat kompetitif ini membutuhkan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan inovatif untuk membangun bangsa.
Hal tersebut memberikan peranan penting terhadap keterampilan membaca seseorang untuk membuka wawasan pengetahuan yang luas sehingga memicu munculnya daya pikir kritis.
Sebagai kader ikatan pelajar muhammadiyah tentunya kita harus bangga karena PP IPM telah berpartisi banyak mengenai literasi. Seperti yang dilansir oleh tim media PP IPM mengenai literasi melalui media websitenya, pada Deklarasi Praha (Unesco, 2003) mencanangkan pentingnya Literasi Informasi (Information Literacy), yakni sebuah kemampuan untuk mencari, memahami, mengevaluasi secara kritis, dan mengolah informasi menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan diri dan sosialnya.
Sehingga saat ini dalam memaknai kata literasi , tidak hanya sekedar membaca dan menulis namun bagaimana seseorang itu dapat menangkap informasi yang dibaca (visual) dan didengar (auditori) kemudian dapat dimanfaatkan dengan komprehensif.
Literasi merupakan indikator penting bagi pelajar berkemajuan dalam mencapai kesuksesan dan memajukan bangsa. Pelajar atau pemuda menjadi sebuah objek yang perlu didorong untuk dapat memberikan kontributifnya dalam memajukan bangsa dan menciptakan perubahan.
Literasi yang buruk menjadi permasalahan di Indonesia. Adapun ini dibuktikan melalui survei Programmer for International Student Assisment (PISA) yang menunjukkan bahwa tingkat literasi di Indonesia berada ditingkat ke-2, dari belakang. El-Fantástico right!? Dengan kata lain, Indonesia berada di urutan ke-62 dari 70 negara yang ada didunia.
Padahal literasi ini sangat bermanfaat dalam proses pengembangan diri dan bangsa.
Selain dari itu untuk meningkatkan motivasi literasi di dunia kepelajaran, ada Metode yang digunakan dalam kajian ini dengan menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan.
Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan data dengan berbagai literatur. Berbagai literatur yang digunakan dengan menelaah ataupun mengeksplorasi dari beberapa jurnal, buku-buku, majalah dan sumber-sumber data informasi lainnya yang dianggap relevan dengan kajian ini.
Istilah literasi ini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan literasi sebagai kemampuan menulis dan membaca. UNESCO juga memberikan pemaknaan literasi yang lebih mendalam bahwa literasi merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, mengartikan, menciptakan, mengkomunikasikan, dan mengitung, menggunakan materi tercetak dan tertulis yang berkaitan dengan berbagai konteks.
Dengan demikian, literasi tidak hanya diartikan sebagai membaca dan menulis melainkan literasi juga merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi menggunakan dan mengkomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan.
Kebanyakan orang masih belum sadar dengan dunia literasi dan beranggapan bahwa literasi hanya fokus pada baca dan tulis sehingga mereka tidak mengerti apa yang dimaksud dengan literasi. Namun, dengan adanya kegiatan membaca akan membuka cakrawala dunia. Oleh karena itu, membaca merupakan jendela dunia.
Literasi sangatlah penting untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Apalagi dalam dunia pendidikan yang memberikan dampak terbesar untuk kemajuan bangsa. Dengan kemajuan teknologi saat ini memungkinkan seseorang mendapatkan informasi ataupun ilmu pengetahuan dengan sangat mudah dari berbagai media.
Hal tersebut akan memunculkan tantangan-tantangan yang tidak dapat dihindari bagi setiap negara. Salah satunya Indonesia yang memiliki tingkat literasi yang rendah.
Kebanyakan orang Indonesia sendiri lebih suka menatap layar gadget berjam-jam dengan segala aktivitas di dunia maya dibandingkan membaca buku. Bahkan mungkin orang Indonesia hanya membaca 1 atau 2 buku dalam setahun.
Menumbuhkan rasa keingintahuan seseorang akan ilmu pengetahuan itu tidaklah mudah namun dapat diwujudkan dengan budaya literasi. Hal ini juga memerlukan proses yang lama dan berkesinambungan serta intensif agar terciptanya pribadi yang berkarakter dan dapat menumbuhkan budi pekerti luhur. Sehingga perlunya kebiasaan membaca sejak dini.
Dari sinilah kita akan mendapatkan manfaat literasi dalam diri kita sendiri, pastinya akan meningkatkan kualitas diri kita dan lebih kritis dalam berfikir, berimajinasi, lebih kreatif serta inovatif sehingga dapat bersaing di perkembangan zaman saat ini secara global maupun lokal untuk membangun bangsa. Selain mendapatkan banyak pengetahuan dengan berliterasi kita juga dapat memecahkan suatu persoalan yang ada dengan daya pikir yang kritis dan logis.
Generasi muda adalah salah satu komponen terpenting dalam pembangunan bangsa. Sumber daya manusia ini sangat potensial untuk membangun bangsa. Potensi disini yang dimaksud bahwa generasi muda harus dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin dan memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan.
Generasi muda merupakan Agent of Change (Agen Perubahan), sehingga keberhasilan suatu bangsa ada di pundak para generasi muda. Pentingnya mengembangkan kemampuan literasi, sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia. Namun kurangnya kesadaran masyarakat akan minat baca. Di kalangan generasi muda Indonesia pun juga belum tertanam kecintaannya pada membaca.
Dengan literasi akan menjadikan kita pribadi yang intelek dan memiliki keterampilan. Keberhasilan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas generasinya. Semakin banyak penduduk yang mencari ilmu maka semakin tinggi peradaban dan budaya bangsa seiring dengan budaya literasinya.
Kesadaran akan berliterasinya pada setiap individu pasti akan dapat menggunakan teknologi dengan baik dan bijak dan mengurangi penggunaan yang tidak bermanfaat secara berlebihan.
Meskipun tidak selalu penerapan keterampilan membaca menggunakan buku konvensional melainkan dapat dilakukan dengan buku-buku digital dan bacaan-bacaan yang informatif dengan sumber yang jelas dan tidak berakibat “hoax”. Dalam hal ini, generasi muda harus pintar dalam memilah informasi di dunia maya.
Dengan demikian literasi sangatlah berperan penting bagi generasi muda Indonesia saat ini. Tumbuh dan berkembangnya kesadaran generasi muda Indonesia akan literasi sangat berdampak besar terhadap kemajuan bangsa Indonesia.
Generasi muda Indonesia harus membekali diri dengan ketrampilan dan kompetensi pengetahuan yang banyak dari berbagai aspek kehidupan serta kemampuan berkomunikasi yang baik. Dengan begitu, generasi muda memiliki kepribadian yang unggul dan mampu memahami pengetahuan serta teknologi sehingga mampu bersaing secara lokal dan global. Apabila di Indonesia memiliki generasi muda dengan tingkat literasi yang tinggi maka akan memungkinkan terwujudnya negara Indonesia sebagai negara maju.
Sebagai kesimpulan Literasi sangatlah penting untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Apalagi dalam dunia pendidikan yang memberikan dampak terbesar untuk kemajuan bangsa. Dengan kemajuan teknologi saat ini memungkinkan seseorang mendapatkan informasi ataupun ilmu pengetahuan dengan sangat mudah dari berbagai media.
Peranan penting generasi muda Indonesia yang memiliki tingkat literasi rendah untuk membangun bangsanya. Pentingnya mengembangkan kemampuan literasi pada generasi muda ataupun masyarakat, sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia. Namun kurangnya kesadaran masyarakat akan minat membaca.
Di kalangan generasi muda Indonesia pun juga belum tertanam kecintaannya pada membaca. Generasi muda Indonesia harus membekali diri dengan kompetensi ketrampilan pengetahuan yang serta memiliki kompetensi dalam berkomunikasi. Sehingga generasi muda memiliki kepribadian unggul dan mampu memahami pengetahuan serta teknologi untuk bersaing secara lokal dan global.
Maka dari itu Perlunya kesadaran dari setiap individu dan masyarakat itu sendiri untuk meningkatkan kemampuan literasinya dalam perkembangan zaman dengan teknologi yang semakin canggih ini.
Pentingnya mengembangkan kemampuan literasi masyarakat khususnya generasi muda sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia, adanya upaya yang nyata dari pemerintah harus dilakukan untuk menggerakkan budaya literasi di masyarakat indonesia selain diterapkan dalam dunia pendidikan dan mengurangi penggunaan internet melalui gadget yang berlebihan untuk hal yang tidak bermanfaat.