Judi Online Merajalela, Kementerian Kominfo Gencar Berantas

Walai.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan komitmennya dalam memerangi perjudian online yang telah menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat, Jumat 22/09/20223.

Laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat bahwa kerugian masyarakat akibat satu situs judi online saja mencapai Rp27 Triliun per tahun, dengan total transaksi judi online di Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp200 triliun.

Menteri Budi Arie Setiadi memprioritaskan penanganan perjudian online sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Salah satu tindakan yang diambil adalah peningkatan upaya pemberantasan konten perjudian online. Ia menekankan perlunya pendekatan yang lebih maju dan tidak biasa-biasa saja dalam upaya ini.

Dalam rentang waktu 1 hingga 21 September 2023, Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses dan/atau penghapusan terhadap 60.582 konten perjudian online. Sebaran konten ini meliputi situs web dan alamat IP sebanyak 55.768 konten, file sharing sebanyak 3.488 konten, serta konten di Facebook, Instagram, Google, dan Youtube.

Menteri Kominfo juga mengambil langkah penindakan terhadap pihak yang terlibat dalam transaksi perjudian online. Pada tanggal 18 September 2023, ia secara resmi meminta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan pemblokiran rekening yang terlibat dalam kegiatan perjudian online. Hingga tanggal 21 September 2023, sebanyak 201 rekening bank telah diblokir, dan 1.931 rekening lainnya sedang dalam proses pemblokiran oleh OJK.

Kementerian Kominfo akan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, terutama kementerian dan lembaga terkait, serta platform digital dalam upaya memberantas konten perjudian online dan konten negatif lainnya. Upaya verifikasi data pengguna kartu SIM oleh operator seluler juga akan ditingkatkan, dan penyelenggara jasa internet akan diminta untuk mengidentifikasi jaringan yang disisipi oleh situs dan konten perjudian online.

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, menekankan pentingnya sinkronisasi antara strategi internal dan kolaborasi dengan pihak eksternal dalam upaya ini. Ia mengungkapkan bahwa Kementerian Kominfo akan terus memperkuat kapasitas dan sumber daya manusia untuk efektivitas pemberantasan perjudian online.

Menteri Budi Arie Setiadi mengakhiri dengan mengapresiasi peran pemangku kepentingan yang telah aktif dalam upaya pemberantasan perjudian online dan menegaskan komitmen untuk terus berkoordinasi dengan berbagai pihak guna mengatasi masalah ini.