Walai.id, Nasional – Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa warga Indonesia dengan berbagai latar belakang memiliki potensi untuk menjadi duta dalam upaya memerangi judi online. Menurutnya, tidak hanya figur publik yang memiliki kesempatan menjadi duta anti judi online.
“Jangan menginterpretasikan pernyataan saya sebelumnya secara sempit. Yang saya maksud adalah bahwa semua elemen masyarakat, termasuk artis, selebriti, influencer, dan awak media, memiliki peran dalam menjadi duta anti judi online. Saya tidak memberikan dukungan khusus kepada individu tertentu,” tegasnya saat memberikan penjelasan kepada anggota media di Media Center KTT ke-43 ASEAN, Hall B Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Rabu (06/09/2023).
Menteri Budi Arie menegaskan bahwa Kementerian Kominfo tetap menghormati proses hukum yang terkait dengan artis atau selebgram yang sedang dihadapi oleh Kepolisian RI.
“Saya menyatakan bahwa proses hukum harus berjalan dengan baik. Ini merupakan tanggung jawab aparat penegak hukum untuk mengurus individu, termasuk figur publik dan influencer, yang terlibat dalam kasus serupa. Ini bukan ranah tugas Kominfo,” jelasnya.
Menurut Menkominfo, pernyataannya dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI mengenai duta anti judi online ini tidak secara spesifik mengacu pada figur publik tertentu.
“Dalam konteks ini, ‘duta’ merujuk pada individu-individu yang berperan dalam mengkampanyekan anti judi online. Jadi, siapa pun memiliki kesempatan untuk berpartisipasi, termasuk para jurnalis,” ungkapnya.
Menteri Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa tidak diperlukan seleksi khusus untuk menunjuk seseorang sebagai duta anti judi online.
“Ini bukan tentang satu artis saja, tetapi mengenai semua orang, termasuk selebgram, atau siapa pun. Kami dapat membimbing para artis yang diduga mempromosikan judi online untuk menjadi duta anti judi online,” tandasnya.