Jakarta, Walai.id – Upaya pengembangan digitalisasi yang telah dilakukan di bawah kepemimpinan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, dengan berbagai inovasi, mendapatkan penghargaan apresiasi dari media Tempo.
Penghargaan kategori pengembangan digitalisasi diberikan kepada lima kota di Indonesia, yaitu Tarakan, Medan, Malang, Makassar, dan Padang Panjang.
Kota Makassar bersama empat kota lainnya dinilai telah berhasil mencapai kemajuan dalam berbagai aspek digitalisasi, termasuk pelayanan publik, pembayaran pajak, pemberdayaan ekonomi, serta promosi penggunaan mata uang rupiah melalui sistem pembayaran non-tunai.
Pemberian penghargaan ini dilaksanakan dalam acara Apresiasi Tokoh Indonesia yang digelar oleh media Tempo di The Ritz Carlton Jakarta pada Selasa (29/08/2023) malam.
Acara ini dihadiri oleh tiga menteri, yaitu Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Menteri PAN-RB, Abdullah Azwar Anas, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Wali Kota Danny Pomanto menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh media Tempo, terutama dalam upaya pemerintah kota dalam mengembangkan sistem digitalisasi.
Penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi Pemkot Makassar untuk terus berupaya lebih baik lagi dengan menghasilkan inovasi-inovasi dalam bidang digitalisasi.
Transformasi digitalisasi telah dimulai oleh Pemkot Makassar sejak periode pertama kepemimpinan Danny melalui penerapan Homecare dan Aplikasi Telemedicine untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.
Saat ini, Pemkot Makassar melalui Badan Pendapatan Daerah tengah mengembangkan aplikasi Pakinta (Pajak Terintegrasi dan Terdigitalisasi) yang memungkinkan masyarakat membayar pajak daerah secara non-tunai.
“Dengan digitalisasi, Kota Makassar mendapatkan penghargaan khusus atas peningkatan pendapatan daerah,” ungkap Danny Pomanto.
“Makassar bersama empat kota lainnya menerima penghargaan karena kontribusinya dalam peningkatan pendapatan daerah melalui digitalisasi,” tambahnya.
Danny Pomanto juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) menuju angka Rp2 triliun.
Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa ekspos media terhadap kinerja pemerintah daerah sangat membantu Kementerian Dalam Negeri dalam mengawasi pemerintahan daerah di seluruh Indonesia.
“Kategori-kategori apresiasi ini sangat berkaitan dengan evaluasi dan pendampingan yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri,” ujar Tito.
Pemberian apresiasi ini bukanlah kompetisi. Namun, Tempo telah mempertimbangkan berbagai indikator dan menggunakan data sekunder dari berbagai lembaga.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Masyarakat Digital Indonesia dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Indeks Elektronifikasi Transaksi Keuangan Daerah yang dilaporkan oleh Bank Indonesia melalui kantor perwakilannya di berbagai daerah, serta sumber lainnya digunakan untuk mengukur perkembangan kinerja pemerintah daerah.