Walai.id, Jakarta – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Balai Pustaka, yang dikenal sebagai penerbit dan percetakan buku, mengalami transformasi sesuai instruksi Menteri BUMN Erick Thohir. Balai Pustaka kini fokus menghidupkan kembali karya sastra melalui film dan media digital yang diproduksinya, Minggu 06/08/2023.
Direktur Utama PT Balai Pustaka, Achmad Fachrodji, menyatakan semangat untuk membangkitkan apa yang dimiliki Balai Pustaka dengan meluncurkan film pertamanya, “Kutukan Peti Mati,” yang diadaptasi dari novel “Sarcophagus Onrust” karya Astryd Diana Savitri. Selain itu, film adaptasi lain, seperti “Sitti Nurbaya” karya Marah Roesli, juga sedang dalam proses produksi.
Balai Pustaka juga akan merilis berbagai media digital seperti game dan komik digital. Saat ini, mereka sedang mengembangkan produk-produk tersebut dengan melibatkan para ahli di bidangnya masing-masing.
Menteri Erick Thohir menekankan pentingnya fokus pada kekayaan intelektual (IP) karya kreatif yang sudah dimiliki oleh Indonesia. Ia ingin Balai Pustaka berkolaborasi dengan kreator konten lokal untuk mengembangkan IP yang dimiliki, mirip dengan pengadopsian cerita “Mulan” yang dulunya dimiliki oleh Tiongkok dan kini menjadi milik Walt Disney.
Menteri Erick juga berharap agar Telkom dan Telkomsel menjadi agregator bagi konten lokal seperti film dan musik untuk mendukung ekosistem perfilman dan konten kreatif Indonesia.
Dengan semangat inovasi dan kekreatifan, Balai Pustaka berkomitmen untuk menghadirkan konten menarik dan menghidupkan kembali properti intelektual yang dimilikinya untuk mencapai kesuksesan dalam industri kreatif.