Walai.id, Nasional – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengungkapkan, beberapa negara peserta Sidang IPU ke-144 meminta agar konflik Rusia-Ukraina benar-benar fokus pembahasannya.
Hal ini pula lah yang menyebabkan pembahasan emergency item di Standing Commitee Peace and International Security menjadi menarik.
Mardani menyampaikan hal tersebut usai mengikuti pembahasan resolusi perdamaian Rusia-Ukraina di forum Standing Commitee Peace and International Security, Sidang IPU ke-144 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Senin (21/3/2022).
“Beberapa negara meminta agar kasus ini (konflik Rusia-Ukraina) betul-betul di-highlight. Karena jumlah konflik bersenjata sekarang ini paling tinggi sejak perang dunia kedua. Dan konflik Rusia dengan Ukraina ini menjadi salah satu puncaknya,” ungkap Mardani.
Ia juga menjelaskan bahwa Commitee Peace and International Security sudah membuat draf resolusi IPU. Dimana, IPU mencoba menyiapkan mekanisme yang lebih stabil dalam menyelesaikan konflik dunia. “Kita punya beberapa catatan terhadap draf yang sudah jadi. Tapi nanti sore akan dibahas satu per satu,” ujar Mardani.
Dalam forum tersebut, Politisi Fraksi PKS ini menekankan pentingnya setiap negara membangun demokrasi, dialog, serta membangun kedalaman literasi kewarganegaraan. Mardani beranggapan, jika hal tersebut tidak segera dibangun, bukan tidak mungkin akan meyebabkan kekuasaan yang powerfull. “Tentu ini menjadi on going process building the institution,” tegasnya.
Ia menegaskan, parlemen harus bersuara dan harus ambil peranan sebagai bagian dari solusi. “Landasan utamanya sebenarnya adalah multilateralisme. Apapun harus duduk bareng. Seperti yang disuarakan oleh parlemen Jepang Ekuador, Iran, Jordania dan lainnya,” ucapnya.
“Hampir semuanya mengajak ayok memperkuat (perdamaian dunia). Kami tadi menegaskan, menguatkan United Nation (UN) sebagai lembaga utama yang menyelesaikan masalah dalam lingkup internasional,” pungkas Mardani.