News  

Banjir Merendam Sebagian Wilayah Kabupaten Maros, Akses Jalan Lumpuh dan Stok Makanan Menipis

Walai.id, Maros – Bencana Banjir Masih Merendam Sejumlah Pemukiman Warga di Kab. Maros, Sulawesi Selatan. Ketinggian Banjir mencapai 2 meter dan membuat akses kendaraan antar kecamatan tidak dapat dilalui.

Setelah diguyur hujan selama 3 hari terus menerus, ratusan rumah warga di Dusun Kampala, Desa Bontomatene, Kec. Marusu Kab. Maros terendam banjir setinggi 2 meter, 23 Febuari 2022.

Tingginya air yang merendam pemukiman warga meluas ke badan jalan antar kecamatan, sehingga akses kendaraan terputus. Warga hanya bisa mengandalkan perahu sampan sebagai alat tranportasi untuk beraktivitas.

Sementara itu, ratusan warga lainnya yang terkena dampak banjir tidak bisa berbuat banyak, mereka hanya bisa menunggu banjir surut untuk kembali beraktivitas normal kembali.

Baca Juga :  Konsolidasi Gerakan Rakyat Sulsel Dihadiri Ketua Umum DPP Sahrin Hamid

Bahkan saat ini warga yang terdampak banjir juga mulai mengeluhkan datangnya berbagai penyakit dan persediaan bahan makanan yang semakin menipis.

Ketinggian banjir diwilayah ini selain disebabkan karena hujan lebat juga memang daerah ini berada pada dataran rendah, sehingga banjir kiriman dari kota Maros melewati tempat ini. Selain itu daerah ini juga diapit oleh dua aliran sungai yang meluap.

Sampai saat ini hampir semua warga masih memilih bertahan, mereka enggan mengungsi untuk menjaga barang-barang berharga yang sudah dievakuasi kelantai dua rumah.

Baca Juga :  Wabup Maros Terima Audiensi KAHMI, Siap Fasilitasi Milad ke-59 di Rujab

Sakka Warga yang terkena banjir mengatakan, ” Ketinggian Air Mencapai 2 Meter, Akses Jalan Terputus Kendaraan Tidak Bisa Jalan, Kondisi Warga Saat Ini Mulai Kekurangan Dan Membutuhkan Makanan Serta Obat Obatan Dari Pemerintah” ungkapnya.

Banjir yang terjadi di wilayah ini setidaknya merendam 400 unit rumah milik warga, dengan jumlah penduduk mencapai 700 kepala keluarga.

Sahril, Kepala Duaun Kampala mengatakan, “disini banyak pemukiman ada 1 dusun yang terendam, akses jalan alternatif penghubung kecamatan juga terputus dan tidak bisa dilalui. Dusun kampala ada 400 rumah terkena banjir dengan jumlah kk 700 orang”, ucapnya.

Tinggalkan Balasan