Berita  

Pemkab Maros Kukuhkan Tim Pembina Kabupaten Sehat

Walai.id, Maros – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros menggelar pengukuhan tim Pembina Kabupaten Sehat dan Forum Kabupaten Sehat Maros Periode 2022-2025. Ini merupakan langkah dalam menyusun tatanan serta perluasan kelembagaan forum komunikasi.

Setelah sebelumnya penghargaan tertinggi sebagai Kabupaten Sehat sempat lepas, Pemkab Maros kembali menargetkan Maros sebagai Kabupaten Sehat di 2023.

Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengungkapkan, pembangunan kabupaten sehat merupakan keharusan untuk mewujudkan kesejahteraan warga.

“Kabupaten sehat memicu terciptanya wilayah dan masyarakat yang sehat dan sejahtera. Bukan hanya bertumpu pada pembangunan infrastruktur, melainkan juga pada aspek ekonomi, budaya, sosial dan kemanusiaan,” jelasnya.

Baca Juga :  Bupati Maros Launching Gerakan Ibu Membaca Buku Jelang Tidur

Menurutnya, penghargaan yang ditargetkan ini sebagai dorongan agar seluruh masyarakat Maros harus sehat. Beberapa indikator penilaian benar-benar harus diperhatikan, mengingat adanya tambahan indikator tiap tahunnya.

“Kita sempat kelabakan, indikator penilaian tahun sebelumnya berbeda ketimbang tahun ini. Ternyata ada tambahan, tim pembina kabupaten sehat dan forum kabupaten sehat akan dijadikan sebagai forum komunikasi dalam mewujudkan Maros sebagai Kabupaten Sehat,” bebernya.

Pengukuhan ini dirangkaikan dengan workshop kabupaten sehat. Penggelaran workshop dimaksud agar peserta termotivasi mengintegrasikan konsep Kabupaten Sehat dalam aspek perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan pembangunan.

Sekda Maros, Andi Davied Syamsuddin mengungkap, penilaian Kabupaten/Kota sehat tahun 2022/2023 dilaksanakan berdasarkan verifikasi persyaratan “Stop Buang Air Besar Sembarangan (ODF)”, dirinya menjelaskan terdapat persyaratan ODF yang harus dipenuhi.

Baca Juga :  Irfan AB Terima Keluhan Warga Maros Saat Kunjungan Pengawasan

“Penghargaan Swasti Saba Padapa minimal 80% desa/kelurahan sudah ODF. Penghargaan Swasti Saba Wiwerda minimal 90% desa/kelurahan sudah ODF. Dan Swasti Saba Wiwerda 100 desa/kelurahan sudah ODF,” tuturnya.

Davied berharap, komitmen akan terus terbangun. Sinergitas antar perangkat daerah juga dukungan multi sektoral yang semakin strategis.

“Membangun fisik itu terbilang mudah, ketimbang membangun sumber daya manusia. Harus ada pelibatan aktif dari semua lapisan masyarakat. Terutama bagi para Muballig, mereka harus dirangkul untuk ikut memberikan kesadaran pada warga secara luas,” pungkasnya. (Rls).

Tinggalkan Balasan