News  

Presiden Prabowo Instruksikan Percepatan Hilirisasi Inovasi, BRIN Fokus Pangan dan Energi

Walai.id, Jakarta – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Arif Satria bersama Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian menerima arahan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, pada Senin (24/11/2025).

Pertemuan tersebut membahas percepatan hilirisasi inovasi yang dinilai penting untuk mendukung program strategis pemerintah, khususnya di sektor pangan dan energi.

Arif menyampaikan bahwa BRIN menargetkan percepatan hilirisasi inovasi tidak hanya di tingkat pusat, tetapi juga di daerah. Ia dan Wakil Kepala BRIN telah melaporkan langkah jangka pendek untuk mendukung beberapa program prioritas pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi Merah Putih, dan Kampung Nelayan.

Baca Juga :  Indonesia Matangkan Persiapan sebagai Partner Country di INNOPROM 2026

Menurut Arif, Presiden Prabowo menekankan pentingnya BRIN sebagai lembaga riset yang mampu menghadirkan terobosan dan solusi bagi berbagai persoalan nasional. Presiden meminta BRIN terus melahirkan inovasi untuk menjawab tantangan bangsa.

Terkait ketahanan pangan, Arif menjelaskan bahwa Presiden menilai fokus tidak lagi hanya pada beras dan jagung, yang produksinya telah melampaui target. Pemerintah kini menitikberatkan pada upaya mewujudkan swasembada protein, termasuk daging sapi, daging ayam, telur, serta perikanan. Untuk mendukung hal tersebut, BRIN berencana membentuk pusat penelitian perikanan tangkap yang selama ini belum tersedia.

Baca Juga :  Menkomdigi: Kolaborasi Jurnalisme Global dan Lokal Tingkatkan Kualitas Informasi Publik

Arif menambahkan bahwa BRIN juga akan memperkuat sinergi dengan Danantara dan Agrinas untuk mendorong hilirisasi inovasi di sektor pangan. Agrinas, kata dia, menjadi mitra strategis dalam pengembangan teknologi untuk meningkatkan produksi pangan melalui unit-unit seperti Agrinas Palma, Agrinas Pangan, dan Agrinas Jaladri.

Presiden Prabowo, lanjut Arif, menegaskan bahwa swasembada pangan harus diwujudkan dan menjadi prioritas utama pemerintah. BRIN diminta memastikan bahwa inovasi dan riset yang dihasilkan dapat langsung diterapkan di lapangan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.