News  

Industri Alat Olahraga Nasional Didorong Jadi Produsen Unggulan di Pasar Global

Walai.id, Nasional – Industri alat olahraga dalam negeri dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kebanggaan terhadap produk nasional. Kementerian Perindustrian menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor tersebut agar mampu menguasai pasar domestik dan bersaing di tingkat internasional.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, melalui kolaborasi lintas sektor, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga mampu tampil sebagai produsen utama alat olahraga berkualitas di dunia. Hal ini disampaikan dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (8/11/2025).

Partisipasi Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) pada penyelenggaraan Indonesia Sport Facility Expo (ISFEX) 2025 disebut sebagai bentuk kerja sama konkret antara pemerintah, pelaku usaha, asosiasi, serta komunitas olahraga dalam memperkuat ekosistem industri olahraga nasional. Pameran tersebut tidak hanya menjadi ruang promosi, tetapi juga wadah memperluas jejaring bisnis, berbagi gagasan, dan menciptakan sinergi berkelanjutan.

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita, menyampaikan bahwa ISFEX 2025 yang berlangsung pada 6–9 November 2025 di ICE BSD City mengusung tema “Elevate the Sport Industry” dan bertujuan memperkuat kerja sama antar-inovator, pemerintah, akademisi, serta pelaku bisnis dalam memajukan industri olahraga nasional.

Acara ini digelar melalui kolaborasi antara Kemenpora, Kemenperin, Kemenparekraf, dan KONI Pusat dengan menghadirkan lebih dari 100 jenama nasional dan internasional dalam format business to business maupun business to customer.

Baca Juga :  Menkomdigi: Kolaborasi Jurnalisme Global dan Lokal Tingkatkan Kualitas Informasi Publik

Reni menjelaskan bahwa dalam satu dekade terakhir industri alat olahraga mencatat pertumbuhan yang signifikan. Data Statista 2024 menunjukkan nilai industri alat olahraga global menembus USD 500 miliar. Sementara itu, Trademap mencatat nilai ekspor alat olahraga Indonesia pada Januari–Agustus 2025 mencapai USD 84,78 juta atau naik 24,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut laporan Ken Research 2023, terdapat sekitar 128 unit usaha alat olahraga di Indonesia yang menyerap lebih dari 15 ribu pekerja dan mencatat nilai pasar Rp 2,3 triliun pada 2023. Reni menilai angka tersebut menunjukkan potensi ekonomi dan sosial yang besar, mengingat olahraga juga merepresentasikan kebanggaan karya anak bangsa.

Meski berkembang pesat, sektor ini masih menghadapi sejumlah kendala seperti ketergantungan bahan baku impor, dominasi produk luar negeri, akses ekspor yang terbatas, serta biaya tinggi untuk memenuhi standar sertifikasi internasional.

Untuk mengatasi kendala tersebut, Ditjen IKMA terus mendorong peningkatan nilai TKDN pada produk alat olahraga. Berdasarkan data Kemenperin 2024, terdapat 36 pelaku usaha yang telah menghasilkan produk ber-TKDN dengan rata-rata kandungan lokal tinggi, bahkan beberapa mencapai 66 persen. Produk tersebut meliputi bola futsal, raket, shuttlecock, meja pingpong, hingga bola voli.

Baca Juga :  Mendikdasmen Tegaskan Penguatan Budaya Literasi sebagai Fondasi SDM Unggul

Upaya penguatan industri juga dilakukan melalui pelatihan teknis, pendampingan, serta bantuan mesin dan peralatan bagi pelaku IKM di berbagai daerah. Selain itu, Kemenperin memperluas mekanisme sponsorship untuk mendukung sertifikasi internasional seperti FIFA Quality Programme, BWF Approved Equipment, dan ITF Approved Product, bekerja sama dengan Koperasi Olahraga Juang Indonesia (KOJI) di bawah binaan KONI.

Sejak 2024, Kemenperin dan KONI telah menandatangani nota kesepahaman untuk mendorong penggunaan produk alat olahraga dalam negeri di berbagai ajang olahraga nasional. Reni berharap produk lokal nantinya dapat diakui secara global dan digunakan dalam pertandingan profesional.

Selama empat hari penyelenggaraan, ISFEX 2025 menjadi ruang bertemunya pelaku industri, komunitas, dan pecinta olahraga. Direktorat Industri Aneka Ditjen IKMA memfasilitasi enam perusahaan alat olahraga binaan untuk tampil dalam pameran tersebut, antara lain PT Inkor Bola Pacific, CV Shiamiq Terang Abadi, Ismat Rohimat, PT Alindo Grup Perkasa, CV Abalaba Berkah Sejahtera, dan PT Inovasi Karet Nusantara.

Selain menghadirkan jenama nasional, sejumlah merek internasional seperti Datra Internusa, Spyros, Eastmatix, Garmin, Agena Sports, dan Bojue Billiard juga berpartisipasi, menampilkan inovasi dan teknologi terbaru. Pengunjung dapat mengikuti berbagai kegiatan interaktif mulai dari coaching clinic, meet and greet atlet, workshop, hingga diskusi panel.