Walai.id, Beijing – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin delegasi Indonesia dalam Pertemuan Tahunan ke-10 Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang digelar pada 24–26 Juni 2025 di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Pada Kamis, 26/6/2025
Pertemuan ini mengusung tema “Connecting for Development, Collaborating for Prosperity”dan dihadiri perwakilan negara anggota, mitra pembangunan, sektor swasta, akademisi, serta organisasi masyarakat sipil.
Momen ini menjadi bersejarah karena bertepatan dengan satu dekade berdirinya AIIB dan pemilihan presiden baru untuk menggantikan Jin Liqun yang telah menjabat dua periode. Zou Jiayi, kandidat tunggal dari Tiongkok, terpilih secara aklamasi dan akan mulai menjabat pada 16 Januari 2026.
Dalam sesi Governor’s Special Session, Sri Mulyani menjadi penanya pertama dalam dialog bersama Zou Jiayi, bersama 13 Menteri Keuangan negara anggota lainnya. Pada Governor’s Business Roundtable, Menkeu mendorong AIIB untuk mengevaluasi kinerjanya selama 10 tahun, memperkuat tata kelola, memperluas portofolio, dan meningkatkan keterjangkauan pembiayaan bagi negara berkembang.
Menkeu juga menyerukan agar AIIB mengembangkan instrumen inovatif seperti jaminan pembiayaan, pendanaan mata uang lokal, dan mekanisme blended finance. Ia menegaskan pentingnya country programming yang selaras dengan rencana pembangunan nasional anggota, serta menekankan peran AIIB dalam mendukung agenda transformasi digital Indonesia.
Pada sesi Opening Ceremony, Sri Mulyani menyampaikan sambutan utama bersama Perdana Menteri RRT, Presiden AIIB, Gubernur RRT, dan Gubernur Ethiopia. Ia memuji langkah AIIB yang mengarahkan lebih dari 50% pendanaannya ke proyek-proyek iklim, serta mendorong peningkatan dukungan terhadap infrastruktur hijau dan digital lintas batas.
Menurutnya, AIIB telah berkembang pesat dengan 110 negara anggota dan investasi lebih dari USD 60 miliar di 38 negara. “AIIB adalah bank yang dibangun oleh kawasan, untuk kawasan, dan bersama kawasan,” tegas Sri Mulyani.
Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden AIIB Jin Liqun, Menkeu mengapresiasi dukungan senilai USD 5,13 miliar untuk proyek infrastruktur di Indonesia. Ia juga menyampaikan aspirasi agar AIIB membuka kantor perwakilan di Indonesia serta meningkatkan keterwakilan WNI di level manajemen senior.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Tiongkok Lan Fo’an, dibahas kerja sama perdagangan dan keuangan bilateral serta sinergi lanjutan dalam AIIB.
Menutup rangkaian kegiatan, Sri Mulyani mengajak seluruh negara anggota untuk memperkuat kolaborasi dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, inklusif, dan berorientasi masa depan demi kesejahteraan lintas generasi.