News  

Menkomdigi: Kolaborasi Jurnalisme Global dan Lokal Tingkatkan Kualitas Informasi Publik

Walai.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa kolaborasi antara jurnalisme global dan perspektif lokal berperan penting dalam meningkatkan mutu informasi yang diterima masyarakat. Informasi yang lebih akurat dinilai mampu membantu publik, pelaku usaha, hingga pembuat kebijakan mengambil keputusan yang tepat di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

“Paduan antara jurnalisme global dengan konteks lokal menghadirkan informasi yang akurat, kredibel, dan relevan bagi para pengambil keputusan di Indonesia,” ujar Meutya dalam peluncuran Bloomberg Businessweek Indonesia di Jakarta, pada Kamis (20/11/2025).

Meutya memaparkan bahwa ekonomi digital Indonesia menunjukkan perkembangan signifikan. Pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) selama periode 2022–2024 mencapai rata-rata 9 persen per tahun. Dengan tren tersebut, nilai GMV Indonesia diproyeksikan menembus USD360 miliar pada 2030 dan menjadi penggerak utama ekonomi digital di Asia Tenggara.

Baca Juga :  Mendikdasmen Tegaskan Penguatan Budaya Literasi sebagai Fondasi SDM Unggul

Menurut dia, media global dan lokal memainkan peran strategis dalam menyediakan informasi berbasis data yang membantu pelaku usaha membaca arah pasar. “Ekosistem ekonomi yang kompleks memerlukan jurnalisme yang mampu mengolah data, memetakan tren, dan menghadirkan perspektif yang relevan,” tuturnya.

Meutya juga mengingatkan bahwa industri media kini menghadapi tantangan besar akibat perubahan perilaku konsumsi berita, fragmentasi audiens, serta kehadiran teknologi kecerdasan artifisial (AI). Ia menyebutkan bahwa pergeseran iklan digital yang tumbuh lebih cepat dibandingkan iklan televisi menjadi salah satu indikator perubahan tersebut.

“Adopsi AI membawa banyak peluang, namun juga menjadi tantangan bagi media untuk terus beradaptasi tanpa kehilangan nilai dasar jurnalisme,” katanya.

Baca Juga :  Kemenperin Percepat Transformasi Digital IKM Lewat Pemanfaatan Teknologi AI

Pemerintah, lanjut Meutya, mendorong industri media untuk menjaga integritas dan etika, khususnya dalam penggunaan teknologi AI. Media dituntut tetap mengutamakan akurasi dan tanggung jawab dalam setiap produksi informasi.

“Kita perlu menjaga agar media tetap bebas, namun juga bertanggung jawab dan berpegang pada etika, terutama ketika AI diterapkan dalam ekosistem pemberitaan,” ujarnya.

Meutya menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, media, dan industri menjadi kunci memperkuat posisi Indonesia di tingkat global.

“Saya yakin kolaborasi ini akan membawa Indonesia menuju ekosistem bisnis yang lebih kuat, transparan, dan berdaya saing internasional,” pungkasnya.