News  

Pemerintah Dorong Reformasi Industri Tekstil Nasional

Walai.id, Jakarta – Pemerintah terus berkomitmen menciptakan iklim investasi yang mendukung, termasuk untuk sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), melalui penyederhanaan aturan dan dukungan lintas sektor, Jumat, 18/7/2025.

Meski menghadapi tantangan global yang makin kompleks, sektor TPT tetap menjadi salah satu penopang utama perekonomian nasional.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin, dalam Forum Diskusi bertajuk “Strategi Pengembangan Ekosistem Tekstil dan Pakaian Jadi di Indonesia” yang digelar di Jakarta, pada Kamis (17/7).

Menurutnya, industri TPT memiliki peran penting dalam kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja, namun kini membutuhkan reformasi struktural yang menyeluruh.

Baca Juga :  Presiden Dewan Eropa: Indonesia Mitra Strategis UE

“Forum ini menjadi momentum strategis untuk menyusun langkah konkret dan arah kebijakan jangka panjang, agar sektor tekstil dan pakaian jadi dapat terus berkembang secara berkelanjutan,” ujar Deputi Rudy.

Industri TPT saat ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari penurunan daya saing, tingginya ketergantungan pada impor bahan baku, menurunnya utilisasi kapasitas produksi, hingga PHK di berbagai perusahaan. Di kancah global, situasi geopolitik dan perang dagang juga turut menambah tekanan terhadap sektor ini.

Pemerintah berencana memprioritaskan kebijakan yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah, mendorong adopsi teknologi, memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir, serta menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten. Deputi Rudy menegaskan perlunya pergeseran dari produk dasar ke produk tekstil yang lebih inovatif dan berdaya saing tinggi.

Baca Juga :  Pansel Temui Pimpinan Ombudsman RI Bahas Seleksi Anggota Baru

Dalam sesi diskusi, perwakilan asosiasi dan pelaku industri menekankan pentingnya sinergi lintas sektor serta perlindungan pasar domestik, mengingat industri TPT merupakan sektor padat karya yang rentan terhadap gejolak eksternal.

Forum ini diharapkan menjadi titik awal untuk menyatukan visi dan strategi bersama demi membangun industri tekstil Indonesia yang kuat, modern, dan mampu bersaing di tingkat global. Deputi Rudy menutup dengan ajakan kolaborasi lintas pihak pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan stakeholder lainnya—untuk mewujudkan ekosistem industri TPT yang berkelanjutan.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari asosiasi industri, pelaku ritel, akademisi, hingga lembaga yang bergerak di sektor energi berkelanjutan.