News  

Kemasan Jadi Kunci Daya Saing IKM, Ditjen IKMA Luncurkan e-Kemasan

Walai.id, Jakarta — Kemasan produk kini memegang peranan strategis dalam sektor industri, tidak hanya sebagai pelindung, tetapi juga sebagai sarana promosi, penentu identitas, dan peningkat daya saing.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, dalam pembukaan Inpack Award 2025 di Jakarta pada Rabu, 9/7/2025.

Menurut Reni, kualitas kemasan dapat memengaruhi persepsi konsumen dan menjangkau pasar yang lebih luas. Oleh karena itu, pemilihan kemasan perlu mempertimbangkan target pasar, estetika, kenyamanan, dan ukuran, serta mengedepankan nilai fungsional dan emosional, termasuk desain logo, warna, dan keunikan visual lainnya.

Baca Juga :  Imigrasi Deportasi 9 WNA Pelaku Love Scamming

Tren desain kemasan produk industri terus berkembang seiring perubahan selera pasar, kemajuan teknologi, dan tuntutan konsumen akan keberlanjutan. Reni menegaskan bahwa desain kemasan masa kini harus mampu menyeimbangkan estetika, fungsi, ramah lingkungan, dan efisiensi biaya produksi.

Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam peningkatan mutu kemasan industri kecil dan menengah (IKM), Ditjen IKMA telah membentuk Klinik Desain Merek dan Kemasan (KDMK) sejak 2003. Klinik ini memberikan bantuan dalam pemilihan bahan dan teknologi kemasan, pembuatan desain dan label, hingga fasilitasi cetak kemasan.

Untuk memperluas jangkauan layanan, Ditjen IKMA meluncurkan platform digital e-Kemasan IKM (e-klinikdesainmerekemas.kemenperin.go.id). Platform ini mengintegrasikan seluruh informasi dan layanan seputar kemasan dalam satu sistem digital interaktif yang mendukung proses pembinaan IKM secara efisien dan adaptif terhadap kebutuhan pasar.

Baca Juga :  Internet untuk Sekolah Rakyat, Komdigi Perkuat Pendidikan Digital

Platform e-Kemasan menyediakan berbagai fitur, mulai dari direktori rumah kemasan, mitra, asosiasi, hingga materi e-learning dan forum diskusi. Hingga akhir 2024, platform KDMK telah mencatat 11.491 pengguna, dan melayani ratusan IKM, termasuk 180 IKM yang dibantu dalam pembuatan desain, serta 64 IKM yang mendapat layanan konsultasi.

Reni menyebut bahwa setiap IKM yang mengajukan konsultasi akan difasilitasi dengan dua opsi desain logo dan dua alternatif desain kemasan. Program ini merupakan bagian dari upaya menciptakan ekosistem industri kemasan yang kolaboratif dan mendukung peningkatan daya saing IKM nasional.