News  

Menko Airlangga: Aksesi Indonesia ke OECD Masuki Babak Baru

Walai.id, Paris – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto resmi menyerahkan Initial Memorandum (IM) kepada Sekretaris Jenderal OECD, Matthias Cormann, dalam rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD 2025 di Paris, Prancis, pada Senin, 02/06/2025.

Langkah ini menjadi tonggak penting dalam proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Initial Memorandum merupakan dokumen kunci yang memuat penilaian mandiri Indonesia terhadap kesesuaian peraturan, standar, dan praktik nasional dengan norma OECD. Dokumen ini mencakup 32 bab dan mencakup 240 instrumen hukum OECD, hasil kerja kolaboratif dari 64 kementerian dan lembaga pemerintah.

Baca Juga :  Prabowo Resmikan Pembangunan Industri Baterai Listrik Terbesar di Asia Tenggara

“Penyusunan IM dalam waktu hanya satu tahun merupakan kerja keras luar biasa seluruh pihak. Namun, proses belum selesai. Tahap review oleh komite-komite OECD akan membutuhkan waktu dan komitmen yang tak kalah besar,” ujar Airlangga di Paris.

Dalam lawatan yang berlangsung pada 2–5 Juni 2025 ini, Airlangga juga dijadwalkan menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah negara mitra dan organisasi internasional, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Australia, Belanda, Selandia Baru, Singapura, dan Sekjen ASEAN. Tujuannya, menggalang dukungan untuk kelanjutan proses aksesi.

Baca Juga :  Kemenko Polkam Pantau Situasi Politik dan Keamanan Jakarta Selama Libur Tahun Baru Islam

Selain itu, Airlangga juga akan mengikuti pertemuan informal para Menteri WTO untuk membahas situasi global dan agenda reformasi WTO, serta bertemu dengan diaspora Indonesia yang bekerja di Sekretariat OECD.

“Atas arahan Presiden, Indonesia terus mendorong proses aksesi ke OECD. Ini tidak hanya penting untuk reformasi kebijakan, tetapi juga mendukung negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat, CPTPP, dan Uni Eropa,” tegas Airlangga.

Turut mendampingi dalam kunjungan ini antara lain Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Priyo Pambudi, Staf Ahli Pembangunan Daerah Haryo Limanseto, dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral Ferry Ardiyanto.