Walai.id, Sukabumi – Menteri Perdagangan Budi Santoso, atau yang akrab disapa Mendag Busan, mengunjungi dua usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (19/2/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk mendorong implementasi dua program prioritas Kementerian Perdagangan, yakni Perluasan Pasar Ekspor serta UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
Dalam kunjungan tersebut, Mendag Busan mengajak para pelaku UMKM di Sukabumi untuk memanfaatkan kesempatan dalam kegiatan penjajakan bisnis (business matching) dan presentasi bisnis (pitching) dengan perwakilan perdagangan RI di 33 negara mitra dagang. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan UMKM dengan calon pembeli (buyer) dari berbagai negara guna memperluas pasar ekspor.
“Kami terus mendorong peningkatan ekspor bagi UMKM, baik yang sudah menembus pasar global maupun yang berpotensi besar untuk ekspor. Termasuk UMKM di Sukabumi seperti CV Karya Winazar dan CV Kahla Global Persada yang telah sukses menembus pasar ekspor,” ujar Mendag Busan.
Mendag Busan juga mengajak pelaku UMKM Sukabumi untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 yang akan diselenggarakan pada 15—19 Oktober 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten.
“Kementerian Perdagangan memiliki program utama seperti Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, serta Peningkatan UMKM BISA Ekspor. Saya harap UMKM di Sukabumi dapat memanfaatkan program ini untuk mencari pasar di luar negeri,” tambahnya.
Salah satu UMKM yang dikunjungi, CV Karya Winazar, merupakan produsen peralatan dapur berbahan kayu natural seperti lumpang, talenan, rolling pin, sodet, dan sutil. Berdiri sejak 1992, UMKM ini memiliki kapasitas produksi hingga 60 ribu unit per bulan dan telah memenuhi standar global, termasuk Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK/V-Legal) serta standar fitosanitari dan SNI ISO 9001:2015. Saat ini, CV Karya Winazar berencana memperluas ekspor ke Filipina, Tiongkok, dan Jepang, setelah sebelumnya sukses menembus pasar Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Peralatan dapur kayu yang diproduksi oleh CV Karya Winazar masuk dalam kelompok barang dengan kode HS 940340. Pada 2024, ekspor Indonesia untuk komoditas ini tercatat sebesar USD 71,32 juta, dengan negara tujuan utama Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Malaysia, dan Korea Selatan.
Sementara itu, CV Kahla Global Persada merupakan UMKM yang bergerak di bidang produksi keripik tempe sejak 2014. Dengan kapasitas produksi 24 ribu bungkus per bulan, CV Kahla Global Persada berhasil melakukan ekspor perdana secara mandiri pada 6 Februari 2025 ke Arab Saudi sebanyak 28.728 bungkus, dengan total nilai ekspor sebesar Rp269 juta. Keberhasilan ini merupakan hasil tindak lanjut dari kesepakatan dagang pada TEI 2024.
Keripik tempe yang diproduksi CV Kahla Global Persada termasuk dalam kelompok makanan olahan dengan kode HS 1904. Pada 2024, ekspor produk ini dari Indonesia ke dunia mencapai USD 29,7 juta, dengan negara tujuan utama Filipina, Australia, Belanda, Malaysia, dan Tiongkok. Rata-rata pertumbuhan ekspor selama periode 2020—2024 menunjukkan tren sebesar 1,76 persen.
Dengan dukungan dari Kementerian Perdagangan, diharapkan UMKM di Sukabumi dapat terus berkembang dan meningkatkan daya saingnya di pasar internasional.