Walai.id, Jakarta — Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mendorong keterlibatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan di pasar global, terutama Australia.
Menurut Wamendag Roro, pelaku UMKM perempuan memiliki potensi besar untuk menjadi pionir dalam inovasi dan ketangguhan di bidang perdagangan, yang dapat terwujud jika hambatan terhadap keterlibatan perempuan di pasar internasional diatasi.
Hal ini termasuk akses yang lebih mudah untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai pasar di negara mitra.
Pernyataan ini disampaikan oleh Wamendag Roro dalam acara “Women-Led SMEs Dialogue Forum on Trade: Go Big, Go Global” yang diadakan di Jakarta pada Selasa, 5/11/2024.
“Kami berharap pelaku UMKM perempuan dapat menyampaikan usulan terkait kebijakan dalam forum ini untuk mendukung keterlibatan mereka yang lebih besar di perdagangan internasional, khususnya antara Indonesia dan Australia. Pelaku UMKM perempuan bisa menjadi pionir dalam inovasi dan ketangguhan di dunia perdagangan, dan untuk itu hambatan yang ada harus segera diatasi,” ujar Wamendag Roro.
Forum ini juga bertujuan untuk menggali potensi ekspor UMKM perempuan serta memberikan pemahaman mengenai cara menghadapi hambatan ekspor. Dalam forum ini, peserta diberikan sesi praktis tentang pembiayaan perdagangan serta wawasan pasar Australia.
Wamendag Roro menegaskan bahwa pelaku UMKM perempuan dapat memanfaatkan kantor-kantor konsultasi yang dimiliki Kementerian Perdagangan, seperti Export Center di Surabaya dan Makassar, serta Free Trade Agreement (FTA) Center di Bandung, Semarang, dan Jakarta.
Kantor ini menyediakan informasi terkait peluang ekspor di pasar internasional melalui pelayanan satu pintu (one-stop service).
Hubungan perdagangan Indonesia dan Australia semakin kuat melalui Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).
Berdasarkan analisis Katalis pada 2022, perjanjian ini membuka peluang bagi pelaku UMKM perempuan Indonesia untuk terlibat lebih aktif di sektor jasa dan agribisnis, sehingga menciptakan nilai tambah dalam rantai pasok.
Data dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menunjukkan bahwa peran perempuan dalam UMKM sangat signifikan, mencapai 64,5 persen dari total 66 juta pelaku UMKM di Indonesia pada 2023. Ini berarti terdapat sekitar 37 juta pelaku UMKM perempuan di Indonesia.
Menurut Wamendag Roro, kebijakan Presiden Prabowo Subianto menekankan pembangunan ekonomi berbasis kesejahteraan rakyat untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Dengan demikian, pemberdayaan UMKM perempuan menjadi langkah penting dalam mencapai tujuan ini.
Kementerian Perdagangan juga terus berpartisipasi dalam berbagai pameran dagang, baik di dalam maupun luar negeri, untuk mempromosikan produk-produk UMKM Indonesia, termasuk produk dari pelaku UMKM perempuan.
Wamendag Roro menyebutkan bahwa UMKM berperan penting dalam ekonomi nasional dengan kontribusi sebesar 60,5 persen terhadap PDB nasional dan menyerap 97 persen tenaga kerja.
Acara forum dialog ini menghadirkan 25 pembicara dan merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perdagangan dan Katalis, serta dihadiri oleh Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor, Iskandar Panjaitan.