News  

Mendorong Kolaborasi ASEAN dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berkelanjutan

Walai.id, Bogor – Telah dilaksanakan Seminar Internasional dengan tema ‘Enhancing Collaboration through ASEAN Strategy on Sustainable Mangrove Ecosystem Management’ di Bogor, pada hari Rabu, 17/7/2024.

Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove, Inge Retnowati, menekankan pentingnya keberadaan mangrove bagi ASEAN, yang mencakup 34% dari total kawasan mangrove global. 

Ekosistem mangrove tidak hanya vital secara ekologi dan sosial, tetapi juga memiliki peran signifikan dalam mitigasi perubahan iklim dengan kemampuan penyimpanan karbon 4-5 kali lebih besar dibandingkan hutan terestrial. 

Baca Juga :  Industri Manufaktur Indonesia Alami Kontraksi

Retnowati menyatakan perlunya strategi kolaboratif ASEAN untuk mengelola mangrove secara berkelanjutan, memperkuat ketahanan pesisir, dan meningkatkan kontribusi terhadap mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Strategi ini mencakup empat target utama, termasuk pengembangan profil ekosistem mangrove ASEAN, implementasi praktik terbaik dalam konservasi dan restorasi, serta peningkatan tata kelola ekosistem mangrove di setiap negara anggota ASEAN. 

Baca Juga :  Sebagian Komoditas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar Turun Harga pada Desember 2024

Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk rehabilitasi 600.000 hektar mangrove pada tahun 2030, dengan regulasi yang sedang disusun untuk mengatur pengelolaan ekosistem mangrove secara lebih efektif.

Seminar ini merupakan bagian dari pertemuan ke-27 ASEAN Senior Official on Forestry (ASOF), yang berlangsung di Bogor mulai tanggal 15 hingga 19 Juli 2024. 

Diharapkan kolaborasi aktif dari seluruh negara anggota ASEAN akan memperkuat implementasi strategi ini, menuju tujuan akhir kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di kawasan ASEAN.