Walai.id, Luwu – Farid Wajedi, relawan Mapala STAI DDI PANGKEP yang tergabung dalam PKD Mapala Sulsel Belopa Kab. Luwu, melaporkan adanya potensi longsor susulan di Kampung Tibussan, Pada Selasa, 14 Mei 2024.
Farid menyatakan bahwa masih terdapat titik-titik yang perlu diwaspadai, dan masyarakat harus tetap siaga terhadap kemungkinan terjadinya longsor susulan.
Kampung Tibussan adalah salah satu wilayah yang paling terancam oleh longsor susulan.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya retakan di sekitar rumah warga. Meskipun ancaman longsor masih ada, beberapa warga, termasuk sekitar 15-20 orang yang sebagian besar adalah perempuan dan lanjut usia, masih tinggal di dua rumah yang digunakan sebagai tempat berkumpul untuk berjaga-jaga.
“Sampai saat ini, warga di Tibussan hanya menggunakan genset untuk penerangan di malam hari. Penggunaan genset ini tentu tidak bisa berlangsung lama mengingat bahan bakarnya terbatas. Kondisi jalur menuju Tibussan yang dipenuhi longsoran membuat perbaikan jalur menjadi lambat,” ungkap Farid.
Farid juga menyarankan agar tim PKD dan pihak terkait mempertimbangkan untuk membantu masyarakat di Tibussan dengan akses berjalan kaki sekitar 4 kilometer dari Buntu Sarek ke Tibussan melalui jalur pegunungan.
Demikian laporan sebagai data update H12 pada 14 Mei 2024 tentang perkampungan yang perlu diwaspadai dan tetap siaga atas kemungkinan longsor susulan yang mungkin terjadi.