Walai.id, Nasional – Disrupsi teknologi telah merubah lanskap komunikasi publik pemerintah secara signifikan.
Dalam era digital, teknologi digital memungkinkan komunikasi yang berlangsung dua arah, memungkinkan Pemerintah untuk mendengarkan langsung umpan balik dari publik.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Mira Tayyiba, menekankan bahwa disrupsi teknologi membawa tantangan baru bagi praktik komunikasi pemerintah.
Oleh karena itu, peningkatan kompetensi dan kolaborasi menjadi kunci dalam menghadapi dinamika komunikasi strategis pemerintah di era digital.
Dalam International Strategic Communication Workshop Series yang diadakan di Jakarta Pusat, pada Kamis, 07/03/2024, peserta dari berbagai kementerian dan lembaga didorong untuk memperdalam pemahaman tentang strategi komunikasi yang relevan dalam menghadapi disrupsi teknologi.
Kerja sama antara Kementerian Kominfo dan Government Communications Service Internasional Inggris memberikan pengalaman berharga bagi peserta dalam memahami kerangka kerja dan strategi komunikasi yang efektif.
Sekjen Mira Tayyiba menyatakan keyakinannya bahwa penyelenggaraan lokakarya ini dapat meningkatkan kompetensi peserta dalam melaksanakan komunikasi strategis pemerintah.
Ia juga menyoroti pentingnya mengelola kepercayaan dan kredibilitas lembaga pemerintah di tengah polarisasi wacana dan penyebaran disinformasi.
Dalam lokakarya ini, peserta mendalami topik-topik penting seperti komunikasi krisis, misinformasi, disinformasi, dan kerangka kerja RESIST (Recognise, Early Warning, Situational Insight, Impact Analysis, Strategic Communications, Tracking Effectiveness).
Sekjen Mira Tayyiba mengapresiasi dukungan Pemerintah Inggris dalam penyelenggaraan lokakarya ini dan berharap kerja sama antara Indonesia dan Inggris akan terus berkembang di masa mendatang.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, menyatakan kebanggaannya atas kolaborasi antara Inggris dan Indonesia dalam lokakarya ini.
Ia menekankan pentingnya membangun komunikasi yang efektif dalam menghadapi tantangan misinformasi dan disinformasi.
Dubes Inggris juga berharap agar kerja sama ini akan terus berkembang untuk meningkatkan kapasitas komunikator pemerintah di masa mendatang, seiring dengan momentum peringatan 75 tahun kerja sama antara Inggris dan Indonesia.