News  

Heboh! Fenomena Puting Beliung Menerjang Rancaekek, Bandung

Walai.id, Bandung – Masyarakat di sekitar wilayah Rancaekek dihebohkan dengan kejadian fenomena cuaca ekstrem berupa puting beliung, Pada hari Rabu, tanggal 21 Februari 2024.

Berdasarkan informasi visual yang beredar, terlihat fenomena angin kencang dan berputar di sekitar lokasi kejadian, menyebabkan beberapa kerusakan di sekitarnya.

Berdasarkan informasi dari BPBD setempat dan beberapa media daring, puting beliung tersebut terjadi di wilayah Rancaekek, Bandung, sekitar pukul 15.30 – 16.00 WIB, dengan dampak angin kencang hingga wilayah Jatinagor, di mana kecepatan angin terukur mencapai 36.8 km/jam.

Puting beliung, secara visual, merupakan fenomena angin kencang yang berputar dengan karakteristik menyerupai belalai, dan seringkali menyebabkan kerusakan di sekitar lokasi kejadian.

Fenomena ini terbentuk dari sistem Awan Cumulonimbus (CB), yang cenderung memunculkan cuaca ekstrem.

Meskipun demikian, tidak setiap awan CB dapat menyebabkan fenomena puting beliung, tergantung pada kondisi labilitas atmosfer.

Baca Juga :  Wamen PPPA Tekankan Peran Perempuan dalam Keberhasilan Perhutanan Sosial di DIY

Kejadian puting beliung umumnya berlangsung dalam waktu singkat, dengan durasi kejadian kurang dari 10 menit.

Fenomena ini cenderung lebih sering terjadi pada periode peralihan musim, meskipun tidak menutup kemungkinan terjadinya juga pada musim hujan.

Secara esensial, fenomena puting beliung dan tornado memiliki beberapa kesamaan visual, yaitu pusaran angin yang kuat, berbahaya, dan berpotensi merusak.

Istilah “tornado” umumnya digunakan di wilayah Amerika, untuk menggambarkan fenomena yang lebih dahsyat dengan kecepatan angin mencapai ratusan km/jam dan dimensi yang sangat besar, hingga puluhan kilometer, yang dapat menyebabkan kerusakan luar biasa.

Di Indonesia, fenomena serupa dikenal dengan istilah “puting beliung”, dengan karakteristik kecepatan angin dan dampak yang relatif tidak sekuat tornado di Amerika.

Oleh karena itu, diimbau kepada semua pihak untuk menggunakan istilah yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia, guna menghindari kebingungan dan kepanikan di masyarakat.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Terima Bill Gates, Bahas Kerja Sama Kesehatan dan Pertanian

Berdasarkan catatan BMKG, fenomena puting beliung telah beberapa kali terjadi di wilayah Bandung, seperti pada tanggal 05 Juni 2023 di beberapa daerah di Kabupaten Bandung, serta di wilayah Banjaran pada bulan Oktober dan Ciparay pada bulan Desember tahun yang sama. Bahkan, pada tanggal 18 Februari 2024, puting beliung juga terjadi di Parongpong, Bandung Barat.

Sehubungan dengan hal ini, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem untuk wilayah Jawa Barat, yang termasuk hujan intensitas lebat berpotensi terjadi di wilayah Sumedang dan Bandung.

Peringatan tersebut diperkuat dengan dikeluarkannya peringatan dini cuaca ekstrem pada tanggal 21 Februari 2024, yang diseminasi secara masif kepada stakeholder dan masyarakat melalui aplikasi infoBMKG.

Untuk mengantisipasi dampak potensi bencana, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, dan potensi banjir.

Selain itu, disarankan untuk melakukan persiapan yang tepat guna mengurangi risiko kerusakan, seperti mengecek kondisi bangunan dan pohon, serta menghindari tempat-tempat terbuka saat terjadi cuaca ekstrem.

Tinggalkan Balasan