Walai.id, Nasional – Menkes Budi Gunadi Sadikin menyoroti pentingnya paradigma kesehatan preventif, fokus pada menjaga kesehatan daripada mengobati penyakit. Pernyataannya disampaikan dalam kuliah umum di Gedung A Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia pada 11 November 2023.
Menurutnya, “To promote healthy life and well-being” lebih relevan daripada “to cure people.” Menkes Budi menilai konsep kesehatan sebelumnya terfokus 80% pada pengobatan, dokter spesialis, rumah sakit, dan alat kesehatan, sementara seharusnya fokus pada mencegah penyakit dan menjaga kesehatan masyarakat.
Demi mewujudkan konsep tersebut, Menkes Budi menggagas enam pilar transformasi kesehatan, termasuk revitalisasi Puskesmas, Posyandu, dan Pustu. Transformasi layanan primer ini diimplementasikan sesuai undang-undang kesehatan baru.
Menkes Budi berkomitmen untuk melibatkan lebih banyak Puskesmas pembantu di tingkat desa dan dusun, bukan hanya di kecamatan dan kelurahan. Edukasi promosi kesehatan juga diintegrasikan dalam kurikulum PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA, dengan tujuan mendidik masyarakat, terutama anak usia muda, mengenai pencegahan penyakit.
Pentingnya promosi kesehatan sejak dini diakui oleh Menkes Budi, dan dia menyatakan bahwa upaya ini akan menjadi bagian resmi dari kurikulum pendidikan mulai tahun depan. Kurikulum ini akan menyertakan informasi mengenai penyakit dan cara pencegahannya.
Menkes Budi Sadikin menekankan bahwa pendekatan promosi kesehatan harus bersifat inklusif dan menjadi gerakan bersama, bukan usaha eksklusif.