Walai.id, Washington, DC, telah menghentikan pencetakan kartu vaksinasi COVID-19 yang dulu sangat penting, Jumat 6/10/2023.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) tidak lagi mencetak kartu ini setelah mengirimkan lebih dari 980 juta kartu sejak akhir 2020.
Meskipun penghentian pencetakan kartu ini tidak dianggap sebagai perubahan besar, sebagian besar orang tidak lagi memerlukan kartu fisik ini untuk masuk ke berbagai tempat seperti festival, bar, dan restoran.

Bagi yang masih memilikinya, kartu tersebut tetap berlaku sebagai bukti vaksinasi COVID-19. Namun, bagi yang memerlukan catatan imunisasi COVID-19, mereka harus mengajukannya seperti halnya untuk vaksin lainnya.
Untuk mendapatkan catatan vaksinasi, biasanya klinik, apotek, atau departemen kesehatan yang memberikan vaksin dapat memberikannya. Setiap negara bagian dan beberapa kota memiliki sistem registri imunisasi, meskipun peraturan tentang kapan catatan dimasukkan dan cara mendapatkan salinan catatan berbeda-beda.
Catatan dari lokasi vaksinasi massal pada awal pandemi juga seharusnya tersedia dalam registri tersebut, tergantung pada peraturan di negara bagian masing-masing. Meskipun demikian, tidak ada registri imunisasi nasional di Amerika Serikat.
Sebagian besar negara bagian menawarkan catatan vaksinasi digital yang dapat diakses online atau melalui aplikasi. Pengguna dapat menyimpan sertifikat atau kode QR sebagai bukti vaksinasi mereka. Beberapa situs web bahkan memiliki fitur pelacakan untuk mengingatkan pasien kapan waktu vaksinasi berikutnya.
Meskipun kartu vaksinasi COVID-19 tidak lagi dicetak oleh CDC, penting untuk tetap menyimpan kartu tersebut sebagai catatan kesehatan pribadi.
Empat juta orang di Amerika Serikat telah menerima vaksin COVID-19 terbaru sejak persetujuannya bulan lalu, menurut Direktur CDC, Dr. Mandy Cohen. Total 10 juta dosis telah dikirimkan ke penyedia vaksin di seluruh negeri.