News  

Mendag Zulkifli Hasan: Indonesia Mengapresiasi Kerja Sama dan Investasi Prancis

Walai.id, New Delhi – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia sangat menghargai kerja sama dan investasi yang telah dilakukan oleh Prancis di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan oleh Mendag Zulkifli Hasan setelah mengikuti pertemuan bersama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang berlangsung dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada tanggal 9 hingga 10 September 2023 di New Delhi, India.

“Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai rencana dan komitmen dari pihak Prancis, termasuk yang terkait dengan investasi di Indonesia, khususnya dalam Kawasan Industri Kendaraan Listrik Nasional (IKN) dan proyek transisi energi. Indonesia sangat mengharapkan agar rencana-rencana tersebut dapat segera direalisasikan,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Baca Juga :  Prabowo: Polri Garda Terdepan Bela Rakyat

Pada bulan Juni 2023, Duta Besar Prancis untuk Indonesia bersama dengan delegasi bisnis Prancis telah mengunjungi Kawasan IKN dan berhasil menyusun 4 Letter of Intent (LoI) sebagai dukungan untuk pembangunan IKN. Indonesia juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meminta dukungan Prancis dalam proses pendaftaran Indonesia menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk menjadi negara maju.

Pada periode Januari hingga Juli 2023, total perdagangan antara Indonesia dan Prancis mencapai USD 1,55 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Prancis mencapai USD 547 juta, sementara impor Indonesia dari Prancis sebesar USD 999 juta. Total perdagangan ini menunjukkan peningkatan sebesar 10,74 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022, yang mencapai USD 1,40 miliar.

Baca Juga :  Kemenko Polkam Pantau Situasi Politik dan Keamanan Jakarta Selama Libur Tahun Baru Islam

Produk ekspor Indonesia ke Prancis mencakup trafo listrik, bagian dan aksesoris kendaraan, peralatan listrik untuk mengganti atau melindungi sirkuit listrik, gas minyak bumi, gas lainnya, serta minyak sawit dan derivatifnya. Sementara itu, impor Indonesia dari Prancis melibatkan produk seperti parfum, protein whey, berbagai produk susu, barang-barang perjalanan, vaksin untuk manusia dan hewan, serta obat-obatan.

Tinggalkan Balasan