Walai.id, Jakarta – Perusahaan Listrik Negara (PLN), mengumumkan bahwa mereka memerlukan investasi sebesar $172 miliar untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan di negara tersebut, Jakarta 7/9/2023.
Direktur PLN, Evy Haryadi, mengungkapkan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk proyek-proyek energi terbarukan serta peningkatan infrastruktur jaringan listrik mereka.
Investasi besar ini bertujuan untuk menambah kapasitas daya sebesar 60 gigawatt dari sumber energi terbarukan.
Sebelumnya, CEO PLN telah menyatakan ambisi perusahaan untuk membangun kapasitas daya baru sebesar 32 GW dari sumber energi terbarukan sebagai beban dasar, serta membangun jaringan baru untuk menghubungkan tambahan 28 GW dari sumber energi terbarukan sebagai beban variabel.
“Dalam persiapan kami untuk membangun sekitar 60 gigawatt pembangkit energi terbarukan hingga tahun 2040, sekitar 30-34 gigawatt akan dijadikan beban dasar, sementara 28 gigawatt sisanya akan menjadi energi terbarukan variabel,” kata Evy Haryadi dalam sebuah forum industri.
Sayangnya, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jumlah investasi yang dibutuhkan untuk proyek pembangkitan energi terbarukan ini.
Investasi mencakup juga pengeluaran sebesar $5 miliar untuk pengembangan jaringan listrik pintar, yang akan memungkinkan penetrasi yang lebih besar dari energi terbarukan variabel seperti tenaga surya dan angin ke dalam sistem listrik Indonesia.
Evy menegaskan, “Tidak ada transisi tanpa transmisi.” Ini menjadi tantangan utama, yaitu bagaimana mengalirkan daya dari lokasi yang cukup jauh ke permintaan.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mengurangi ketergantungannya pada pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang saat ini menjadi mayoritas di negara tersebut.
Hal ini juga sesuai dengan komitmen Indonesia untuk mencapai emisi bersih nol pada tahun 2060.