Berita  

Kembangkan Kopi Lokal Bentenge, Pemkab Maros Jajaki Kerjasama Dengan Javanero

Walai.id, Maros – Pemerintah daerah kabupaten Maros menjajaki peluang kerja sama dengan PT Javanero, salah satu perusahaan ternama produsen dan eksportir kopi Indonesia.

Rencana kerjasama itu terkait pendampingan pengembangan komoditas kopi lokal Bentenge, asal kecamatan Mallawa, Maros.

Hal itu dibahas pada pertemuan dengan PT. Javanero, saat berkunjung ke Rujab Bupati Maros, di Kecamatan Turikale, pada kamis (14/07/2022) lalu.

“Ini ada kopi asli kami, kopi Bentenge di kabupaten Maros menjajaki kerja sama dengan Javanero. Insyaallah ketika kopi bentenge bisa mendapatkan dampingan dari Javanero mudah-mudahan kita berdoa bersama semoga kopi Bentenge ini bisa mendunia,” Kata Bupati Maros, H. A.S Chaidir Syam.

Chaidir juga mengatakan, jika pihaknya tentu akan terus memberikan support yang besar terhadap pengembangan kopi yang ada di kabupaten Maros, khususnya pada kopi Bentenge, asal kecamatan Mallawa.

Apalagi untuk di wilayah kabupaten Maros sendiri, potensi luasan kebun kopi diyakini begitu besar, sehingga produksi pengembangan kopi Bentenge tidak menutup kemungkinan akan dilakukan di wilayah kecamatan lainnya, guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Potensi luasan untuk kopi ini sangat luas, saat ini memang baru sekitar 150 hektar tetapi potensinya sangat luas, bisa ada di mallawa sendiri. Kopi Bentenge juga bisa kita tanam di Tompobulu, ini bisa lebih luas lagi, yang paling utama adalah kopi di Maros ini bisa jadi potensial kedepannya,” terangnya.

Baca Juga :  Bupati Maros Launching Gerakan Ibu Membaca Buku Jelang Tidur

Selain komoditas kopi lokal Bentenge, Chaidir Syam juga tidak menampik akan adanya potensi pertanian lainnya, seperti kakao, dan gula aren. Meski begitu, pihaknya terlebih dahulu akan berfokus pada perbaikan kualitas yang ada.

“Insyaallah nanti komoditas lain seperti kakao, gula aren juga menjadi potensi kedepan kabupaten Maros. Dan kita berusaha ini menaikkan kualitas semua produk pertanian kita, dan salah satunya Javanero datang hari ini, yah kita masih jajaki tapi mudah-mudahan ini bisa membawa angin segar bagi pertanian kita di Maros,” bebernya.

Rencana kerja sama pemerintah daerah dengan produsen dan eksportir kopi ternama di Indonesia ini, tentu tidak hanya terkait masalah pendampingan kepada para petani kopi. Mulai dari proses produksi hingga suatu produk dapat diterima oleh pasar.

Namun CEO Founder PT. Javanero Indonesia Group, Teddy Kusumah Somantri mengatakan, termasuk arah kebijakan Pemerintah Daerah dalam memberikan dukungan untuk pengembangan komoditas kopi lokal, yang sesuai standar yang dapat diterima oleh pasar lokal maupun mancanegara.

“Kalaupun kita membantu Pemda, tentu Pemda menjadi terarah memberikan kebijakan dalam arah pengembangan dan juga pemberian bantuan pada petani. Begitu juga harapannya dengan adanya bantuan ini, petani jadi sejahtera, karena ini yang menjadi titik tolak Javanero berkiprah dengan visi dan misinya ingin mensejahterakan dan memperbaiki kualitas hidup petani dan nelayan Indonesia,” ucapnya.

Teddy sendiri mengklaim, jika hasil pertemuannya dengan bupati Maros, telah menyepakati bidang kerjasama yang akan dilakukan nantinya, yakni pada komoditas kopi, kakao dan gula aren.

Baca Juga :  Polemik Kepemilikan Lahan di Desa Temmappaduae Maros, Kuasa Hukum Ingin Semua Terbuka Atas Hak Ahli Waris

“Jadi tadi kalau bidang pertama yang sudah disepakati dengan pak bupati yaitu industrinya adalah kopi, coklat (kakao) dan gula aren yang sudah kelihatan. Makanya kami akan membantu nanti kira-kira bentuk kerja samanya apa yang bisa dilihat lagi dengan melihat data dan juga potensi di lapangan,” jelasnya.

Untuk kopi sendri, pihaknya akan melakukan pendampingan sesuai dengan aturan main yang selama ini digeluti oleh Javanero, termasuk pemberian paten suatu produk.

“Javanero untuk menghasilkan kopi terbaik itu, tentunya sesuai dengan javanero punya paten. Makanya didalam proses melakukan itu biasanya dari proses harus mengikuti javanero dan patennya ada dan kita berikan cuma-cuma sepanjang mengikuti aturannya kami, dan kami juga menggunakan produk-produk yang lain yang ramah lingkungan,” ungkapnya.

Terkait persoalan pasar yang selama ini menjadi kendala para petani, setelah menghasilkan suatu produk pertanian. Teddy mengaku jika pihaknya setiap tahun selalu melakukan road show ke Eropa, dan timur tengah.

Olehnya itu target untuk pasar kopi lokal Maros tidak menutup kemungkinan bisa sampai ke mancanegara.

“Kebetulan javanero hampir setiap tahun rutin melakukan road show kurang lebih ke Eropa itu antara satu setengah bulan sampai dua bulan, juga ke timur tengah. (Target pasar untuk kopi lokal Maros ?) bisa, bisa sampai ke Eropa, timur tengah, termasuk juga Australia dan New Zealand,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan