News  

Badan Keuangan dan Aset Daerah Gunakan PAMANDA Selesaikan Persoalan Keuangan Daerah

Walai.id, Maros – Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Maros kini mulai menerapkan sistem Pusat Informasi Keuangan Daerah atau disingkat PAMANDA, untuk menyelesaikan seluruh persoalan pelaporan keuangan dan sebagai wadah konsultasi tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pelaporan keuangan.

Sistem ini telah diluncurkan dan mulai diberlakukan bulan Juni ini.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Maros, Andi Samsophyan, S.E., MM. saat talkshow di Radio Maros FM, kamis (23/06/2022).

Ia menyampaikan, inovasi ini lahir karena melihat sistem informasi keuangan itu terpusat di Kementrian masing-masing, misalnya di Kementrian Dalam Negeri dikenal dengan SIPD atau Sistem Informasi Pemerintahan Daerah. Sementara di Kementrian Keuangan dikenal SIKD (Sistem Informasi Keuangan Daerah). Dan servernya terpusat sehingga seluruh daerah di Indonesia menggunakan sistem ini.

Apalagi, di tahun 2022 ini tidak ada lagi aplikasi lain yang digunakan selain SIPD ini, sehingga jika terdapat permasalahan pelaporan keuangan di organisasi perangkat daerah maka akan membutuhkan waktu untuk konsultasi dan perbaikannya.

Baca Juga :  Kemeriahan Perayaan Maudu Lompoa di Sikapayya, Tradisi yang Tak Pernah Pudar

Sehingga ia pun berpikir harusnya persoalan ini hanya sampai pada tingkat kabupaten, maka lahirlah Pamanda (Pusat Informasi Keuangan Daerah) sebagai tempat konsultasi bagi tiap OPD di Kabupaten Maros.

Samsophyan memaparkan, untuk menjalankan PAMANDA ini, pihaknya telah menyiapkan tim kerja dan pengurus yang SDM nya mumpuni dibidang pengelolaan keuangan daerah sehingga tiap OPD tidak perlu lagi berkonsultasi ke Kementrian pusat jika menemukan permasalahan pelaporan keuangan dan akan menemukan solusi dalam pelaporan keuangan daerah sebelum memasukkannya ke SIPD.

Ia pun menjelaskan jika pelaporan keuangan yang diinput pada SIPD lancar, maka akan berdampak pada anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan daerah akan berjalan lancar.

Ia pun mengucapkan terima kasih untuk Bupati Maros, Wakil Bupati hingga Sekda Maros yang memberinya kesempatan mengikuti pelatihan Diklat PKN tingkat II di Pusdiklatbang LAN Makassar selama 4 bulan dan diberi ruang untuk berinovasi sesuai tugas sehingga inovasi ini bisa muncul apalagi sesuai misi Bupati dan Wakil Bupati Maros terkait peningkatan SDM aparatur.

Baca Juga :  Plt. Bupati Maros Serahkan Piala dan Piagam Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional 2024

Ia juga berharap, para Kepala OPD lingkup Pemkab Maros, bisa memanfaatkan klinik atau wadah PAMANDA ini sehingga pelaporan keuangan bisa dikerjakan secara efisien, cepat dan transparan.

Sementara Bupati Maros, Chaidir Syam saat dihubungi terpisah mengaku sangat mengapresiasi inovasi ini karena persoalan keuangan merupakan hal senisitif yang harus dikelola dan dilaporkan secara akurat dan transparan sehingga menciptakan pemerintahan yang bersih, jujur dan adil.

Meskipun Kabupaten Maros merupakan Kabupaten yang telah meraih 10 kali predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam pengelolaan keuangan daerah namun Chaidir tetap berharap, dengan lahirnya inovasi ini maka akan semakin memperbaiki pengelolaan keuangan di Maros.

Ia pun mengaku misi peningkatan SDM aparatur telah memperlihatkan hasil yang baik dan akan terus ditingkatkan sehingga semakin banyak inovasi yang muncul dari ide-ide cerdas para aparatur lingkup Pemkab Maros yang muaranya berdampak pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Maros. 

Tinggalkan Balasan