“Sehingga guru khususnya guru penggerak dapat terus aktif mengembangkan potensi diri dalam melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan minat belajar siswa serta mendorong terciptanya profil Pelajar Pancasila,” urainya dalam acara penutupan diklat secara resmi, (8/4).
Enang berpesan kepada para peserta diklat untuk dapat mengimbaskan ilmu dan manfaat yang telah didapat selama pelatihan.
Meski di tengah suasana pandemi Covid-19, namun tidak menjadi penghalang untuk para guru berdiskusi dengan rekan sejawat serta mengimbaskan ilmu dan manfaat dari diklat secara berkelanjutan kepada peserta didik maupun komunitas pendidikan lainnya.
“Semangat resonansi untuk tidak berhenti belajar, mengajar, dan berkarya harus tetap dijaga,” tekannya.
Dalam kesempatan terpisah, seorang penerima manfaat diklat yakni guru Taman Kanak-Kanak (TK) Kartika V-66 Balikpapan, Sri Widiastuti menuturkan aksi nyata yang akan dilakukan seusai diklat.
“Kami akan segera melakukan diseminasi hasil diklat dimulai dari Kelompok Kerja Guru (KKG) TK lalu dilanjutkan ke forum yang lebih besar seperti Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) untuk menjangkau guru lebih banyak,” jelas Sri yang juga menjabat sebagai Ketua KKG Gugus Ki Hajar Dewantara I Wilayah Balikpapan Selatan.