News  

Tarif Impor ke AS Turun, Ekspor RI Makin Kompetitif!

Walai.id, Jakarta — Pemerintah Indonesia berhasil menurunkan tarif impor Amerika Serikat untuk produk asal Indonesia dari 32% menjadi 19%.

Keputusan ini merupakan hasil negosiasi panjang yang dilakukan sejak April lalu, di mana delegasi Indonesia dinilai menyampaikan dokumen dan tawaran komprehensif yang mencakup aspek tarif, non-tarif, pembelian produk AS, hingga kerja sama investasi.

Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengungkapkan bahwa Amerika memberikan apresiasi tinggi terhadap pendekatan Indonesia.

Hal ini dinilai membuka peluang besar bagi peningkatan ekspor nasional dan masuknya investasi asing, terutama di tengah ketidakpastian global.

Baca Juga :  Guru PAUD Dibekali Edukasi Perlindungan Anak Jelang HAN 2025

“Dengan kondisi global saat ini, justru ada peluang besar bagi Indonesia untuk menarik investasi dan memperkuat posisi dalam rantai pasok internasional,” ujarnya dalam acara UOB Media Editors Circle, pada Selasa, 22/7/2025.

Meskipun tarif baru dijadwalkan berlaku mulai 1 Agustus 2025, untuk Indonesia terdapat klausul khusus. Selama negosiasi lanjutan masih berjalan dan belum ada joint statement, tarif baru belum diberlakukan. Untuk sementara, produk ekspor Indonesia masih dikenakan tarif MFN ditambah 10%.

Pemerintah menegaskan bahwa kebijakan ini tidak berdiri sendiri. Strategi perdagangan Indonesia juga mencakup perluasan pasar ekspor, pengurangan impor secara bertahap, dan penjajakan skema kerja sama internasional seperti IEU-CEPA, FTA, serta CPTPP.

Baca Juga :  Bahlil Tegaskan Hilirisasi dan Swasembada Energi Nasional

Susiwijono juga menjelaskan bahwa kesepakatan tarif 0% untuk barang-barang Amerika tidak akan berdampak besar pada produk lokal, sebab mayoritas barang tersebut bukan kompetitor langsung bagi industri dalam negeri.

Menutup sesi diskusi, ia menyatakan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,2% pada 2025. Sejumlah kebijakan lanjutan akan diumumkan pada kuartal ketiga tahun ini guna memperkuat fondasi ekonomi nasional di tengah dinamika global.