Walai.id, Tokyo – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima penghargaan kehormatan The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star dari Pemerintah Jepang, pada Jumat, 09/05/2025.
Anugerah Bintang Jasa Musim Semi 2025 ini diberikan atas kontribusi Menko Airlangga dalam memperkuat hubungan ekonomi antara Jepang dan Indonesia.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dalam sebuah upacara resmi. Selain Menko Airlangga, mantan Menteri Luar Negeri Indonesia periode 2009–2014 Marty Natalegawa juga turut menerima penghargaan serupa.
Dalam konferensi pers di KBRI Tokyo usai menerima penghargaan, Menko Airlangga menyampaikan apresiasinya kepada Presiden RI Prabowo Subianto yang telah memberikan izin untuk hadir di Jepang. Ia menegaskan pentingnya menjaga kemitraan dengan Jepang, mengingat peran besar perusahaan-perusahaan Jepang yang telah lama beroperasi di Indonesia.
“Kami mengapresiasi dukungan Pemerintah Jepang dalam berbagai kerja sama, khususnya sejak saya menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada 2016 hingga kini sebagai Menko Perekonomian,” ujar Airlangga.
Ia juga menceritakan pertemuannya dengan Kaisar Jepang setelah seremoni penghargaan. Dalam pertemuan itu, Kaisar menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama Jepang dengan negara-negara mitra, dan berpesan agar semua tamu kembali dengan selamat.
Menko Airlangga turut menyoroti kerja sama strategis Indonesia-Jepang dalam inisiatif Asia Zero Emission Community(AZEC), yang pertama kali diluncurkan oleh mantan Perdana Menteri Fumio Kishida saat KTT G20 di Indonesia pada 2022. Salah satu proyek konkret dari AZEC, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh di Solok, Sumatera Barat, telah diresmikan pada 5 Mei 2025.
“Pemerintah Jepang telah menyiapkan dana khusus sebesar 500 juta dolar AS untuk mendukung AZEC. Saat ini, terdapat lebih dari 175 MoU antara Indonesia dan Jepang yang tengah dipersiapkan, termasuk proyek-proyek pengurangan emisi dalam rangka menuju Net Zero Emission pada 2060,” jelasnya.
Dalam lawatannya ke Jepang, Menko Airlangga juga bertemu dengan sejumlah tokoh penting, antara lain Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Muto Yoji. Dalam pertemuan tersebut disepakati penguatan kerja sama sektor perdagangan dan investasi, serta dorongan untuk percepatan penyelesaian Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), yang ditargetkan rampung di Indonesia pada semester II–2025.
Ia juga bertemu dengan pimpinan Keidanren (Federasi Bisnis Jepang) dan Japan Chamber of Commerce and Industry (JCCI). Kerja sama yang telah berlangsung meliputi proyek MRT Jakarta hingga pengembangan PLTP sebagai bagian dari AZEC. Ke depan, potensi kerja sama terbuka luas untuk sektor manufaktur, energi terbarukan, dan infrastruktur berkelanjutan.
“Keidanren juga terus mendukung proses aksesi Indonesia ke OECD dan CP-TPP,” tambahnya.
Menurut data hingga 2024, Jepang menempati posisi keenam sebagai investor asing terbesar di Indonesia, dengan total nilai investasi mencapai 3,46 miliar dolar AS. Investasi ini sebagian besar masuk ke sektor kendaraan dan alat transportasi, industri kimia dan farmasi, elektronik, serta infrastruktur telekomunikasi.
“Dalam pertemuan kemarin juga dibahas situasi geopolitik global. Jepang menyampaikan keprihatinannya terhadap disrupsi ekonomi, dan berharap kerja sama dengan Indonesia tetap berlanjut, bahkan diperkuat di tengah ketidakpastian,” pungkas Airlangga.
Turut hadir dalam acara ini antara lain Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Edi Prio Pambudi, Wakil Dubes RI Maria Renata Hutagalung, serta perwakilan KBRI Tokyo dan media dari Indonesia maupun Jepang.