Walai.id, Jakarta – SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) menyelenggarakan Konferensi Internasional bertajuk Empowering Deep Learning through Technology-Enhanced Project-Based Learning pada 18 Februari 2025 di Jakarta.
Konferensi ini dibuka oleh Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Kemendikdasmen, Iwan Junaedi, serta Direktur SEAMEO SEAMOLEC, Wahyudi.
Dalam sambutannya, Iwan Junaedi menyatakan bahwa deep learning menjadi salah satu prioritas dalam program kementerian. “Pendekatan ini bukan kurikulum, tetapi strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” ujarnya pada 20/2/2025.
Direktur SEAMEO SEAMOLEC, Wahyudi, menambahkan bahwa konferensi ini diharapkan memberikan manfaat besar bagi peserta. “Kami berterima kasih kepada Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) yang mendukung suksesnya program deep learning dari Kementerian,” katanya.
Sebagai pembicara, Pengembang Kurikulum Kemendikdasmen, Fathur Rohim, memaparkan presentasi berjudul Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua. Ia menjelaskan konsep, implementasi, serta contoh penerapan deep learning di sekolah.
“Kita perlu terobosan agar pembelajaran memiliki dampak nyata bagi siswa. Pendekatan deep learning harus dikemas dengan baik agar efektif,” tegas Fathur.
Peneliti dari Platform for Sustainable Education and Community, Maiko Okuda, dalam presentasinya Project-Based Learning, The Whole Island as a Classroom, memaparkan penerapan Project-Based Learning (PBL) di Jepang dan potensi implementasinya di Indonesia.
Sementara itu, Mind Map International Instructor, Djohan Yoga, dalam presentasi Radiant Thinking for Achieving Deep Learning, menjelaskan bagaimana mind mapping dapat menjadi alat efektif dalam mendukung deep learning.
Konferensi ini ditutup oleh Ketua Umum APSI, Agus Sukoco, yang menekankan bahwa deep learning harus diterapkan secara sadar (mindful), bermakna (meaningful), dan menyenangkan (joyful).
“Tugas kita sekarang adalah menerapkan konsep ini di sekolah agar benar-benar memberikan dampak berkelanjutan,” pungkas Agus Sukoco.