News  

IUCSRS dan Dewan Pendidikan Maros Gelar Simposium Bersama Akademisi Afrika Selatan

Walai.id, Maros – IUCSRS (Universities Consortium on Socio-Religious Studies) yang merupakan prakarsa Dewan Pendidikan Kab Maros sukses menggelar simposium pendidikan tinggi yang menghadirkan pembicara terkemuka dari lima benua. Kegiatan simposium digelar sejak Rabu, tanggal 15/1/2025.

Adapun malam hari, Jumat, 25 Januari 2025, merupakan panel bersama dengan akademisi Afrika Selatan. “Sekaligus kesempatan untuk mendapatkan paparan dari kolega di perguruan tinggi Cape Town, Afrika Selatan terkait dengan isu-isu atau topik-topik yang dapat diteliti bersama,” kata Ismail Suardi Wekke dalam pengantar acara. 

Simposium dilaksanakan berseri, termasuk menjadi peluang untuk mengadakan pengabdian masyarakat yang diprogramkan terlaksana di Thailand, Cambodia, Jepang, dan enam negara lain di Eropa Barat.

Acara ini menjadi ajang pertukaran ide dan gagasan terkini dalam dunia pendidikan tinggi, serta peluang bagi para akademisi, mahasiswa, dan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi secara global.

Dengan tema “Kolaborasi dan Sinergi” simposium ini berhasil menyoroti isu-isu krusial yang dihadapi pendidikan tinggi saat ini, seperti transformasi digital, inklusivitas, relevansi kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja, serta tantangan dalam menjaga kualitas pendidikan di tengah perkembangan teknologi yang pesat.

Baca Juga :  Mahasiswa KKN Angkatan VIII UMMA Gelar Program Makan Bergizi Gratis

Para pembicara yang hadir berasal dari berbagai latar belakang keilmuan dan berasal dari pelbagai universitas, lintas benua. Mereka berbagi pengalaman dan penelitian terkini mengenai praktik terbaik dalam pendidikan tinggi, serta memberikan pandangan mereka tentang masa depan pendidikan.

“Simposium ini merupakan langkah IUCSRS dalam mewujudkan komitmen kami untuk menjadi bagian dalam mengupayakan ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia,” ujar Ismail Suardi Wekke, Sekretaris Dewan Pendidikan Kab Maros. “Kami berharap acara ini dapat menginspirasi para peserta untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam memajukan dunia Pendidikan,” lanjut Ismail.

Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah diskusi panel yang membahas tentang identifikasi topik penelitian terkait dengan peran teknologi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Para panelis menguraikan topik yang dapat dijadikan sebagai penelitian kolaboratif. Para panelis memaparkan bahwa teknologi memiliki potensi untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa, namun perlu diimbangi dengan pendekatan yang humanis.

Baca Juga :  Prof. Aktsar Roskiana Ahmad, Resmi Dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Farmasi UMI

Selain sesi pleno dan diskusi panel, simposium ini juga menyajikan berbagai kegiatan menarik lainnya, seperti diskusi mengeksplorasi peluang magang di Jepang yang dilaksanakan bersama IAI DDI Sidenreng Rappang (Kamis, 25 Januari 2025). Begitu pula dengan diskusi di Bulukumba, Parepare, Barru, dan Sengkang.

Kegiatan-kegiatan ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk saling bertukar pikiran dan menjalin kerjasama. “Sebagai awal tahun, ini menjadi peluang untuk menggelar semacam rapat kerja untuk menemukenali apa yang menjadi topik Bersama,” urai Ismail.

Simposium pendidikan tinggi IUCSRS ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari para peserta. Banyak peserta yang menyatakan bahwa acara ini sangat bermanfaat dan membuka wawasan mereka tentang perkembangan pendidikan tinggi di dunia.

Dengan keberhasilan simposium ini, IUCSRS menjadi bagian dalam memantapkan pengembangan ekosistem Pendidikan melalui penguatan institusi pendidikan tinggi Indonesia.