News  

Irfan AB Serap Aspirasi Terkait Bantuan Pupuk Tambak dan Zonasi

Walai.id, Pangkep – Anggota DPRD Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Irfan AB, menggelar reses dan temu konstituen pada masa sidang pertama tahun 2024, yang berlangsung di Kecamatan Pangkajene, Kelurahan Bonto Perak, Kabupaten Pangkep, Selasa (3/12/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan pemuda, yang merupakan representasi dari berbagai lapisan masyarakat yang ada di wilayah tersebut.

Dalam kesempatan ini, Irfan AB memberikan perhatian khusus terhadap berbagai isu yang dihadapi masyarakat setempat, serta berkomitmen untuk menyerap aspirasi mereka demi mendorong pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan.

Beberapa isu yang menjadi fokus pembahasan antara lain terkait bantuan pupuk untuk tambak, pendidikan, dan berbagai kebutuhan sosial lainnya yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua PAN sekaligus Anggota DPRD Kabupaten Pangkep, Abdul Rauf, Kepala UPT Bapenda Sulsel Kabupaten Pangkep, Andi Cudai Anwar, serta perwakilan dari kelurahan Bonto Perak.

Mereka turut berpartisipasi memberikan informasi terkait program-program pemerintah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Dalam sambutannya, Abdul Rauf menyampaikan bahwa berbagai bantuan dari pemerintah sudah banyak diterima oleh masyarakat, salah satunya adalah program Smart Board untuk SMAN di Kabupaten Pangkep.

Ia berharap agar bantuan-bantuan ini dapat memberikan dampak positif terhadap kemajuan pendidikan dan infrastruktur di Kabupaten Pangkep.

Sementara itu, Andi Cudai Anwar mengingatkan masyarakat tentang pentingnya kesadaran untuk membayar pajak kendaraan bermotor, terutama dengan adanya program penghapusan denda pajak dan pemotongan pajak sebesar 20%.

Dengan semakin mudahnya akses pembayaran pajak melalui aplikasi online, ia berharap masyarakat semakin sadar akan kewajibannya.

Baca Juga :  Bupati Maros Serahkan Bantuan Sarana Penurunan Stunting Bersama TP-PKK dan DWP Maros

Andi Muhammad Irfan AB dalam kesempatan ini juga menegaskan pentingnya membayar pajak kendaraan bermotor sebagai bagian dari kontribusi masyarakat terhadap pembangunan daerah.

“Pajak kendaraan adalah salah satu sumber pendapatan yang digunakan untuk membiayai pembangunan, baik di Kabupaten Pangkajene dan kepulauan. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kesadaran untuk menunaikan kewajiban ini,” ujar Irfan AB.

Selain itu, Irfan AB juga menyoroti permasalahan kemiskinan yang masih menjadi tantangan besar di daerah tersebut.

“Tantangan terbesar kita adalah mengatasi kemiskinan yang berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan dan masalah kesehatan, seperti stunting, yang harus segera ditangani. Stunting dapat menghambat perkembangan generasi kita di masa depan jika tidak diatasi sejak dini,” kata Irfan AB.

Dalam sesi diskusi, beberapa masyarakat menyampaikan aspirasi dan keluhan mereka. Jumain Afid, salah satu warga Bonto Perak, mengungkapkan masalah banjir yang sering melanda kawasan tersebut akibat drainase yang kurang memadai dan dangkal.

Ia mengusulkan agar dilakukan perbaikan terhadap sistem drainase yang ada, agar banjir tidak terus menjadi masalah setiap kali musim hujan.

Nurhayati, perwakilan dari Kelurahan Sibatua, menyampaikan keluhannya terkait kekurangan bantuan pupuk untuk petani tambak, yang menyebabkan hasil tangkapan ikan menjadi kecil-kecil.

Ia berharap ada bantuan dalam bentuk distribusi pupuk yang lebih terjangkau dan berkualitas untuk meningkatkan hasil produksi para petambak.

Mariani, salah satu tokoh perempuan, juga menyuarakan pentingnya pemberdayaan perempuan melalui pelatihan UMKM.

Baca Juga :  Bupati Maros dan PJ Gubernur Sulsel Sambut Menteri Kebudayaan RI di Kabupaten Maros

Ia berharap agar lebih banyak pelatihan dan pendampingan usaha dilakukan, agar para perempuan dapat mengembangkan potensi ekonomi mereka dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

Hj. Suhartina, warga Bonto Perak, juga mengajukan permintaan bantuan usaha untuk ibu-ibu rumah tangga, serta dukungan untuk fasilitas tempat sampah yang lebih memadai guna menjaga kebersihan lingkungan.

“Kebersihan adalah bagian penting dari kesejahteraan kita bersama,” ujarnya.

Masalah pendidikan juga menjadi sorotan dalam reses kali ini. Muh Rais, perwakilan dari pesantren di Barubarui Tanga, mengeluhkan kurangnya ruang belajar untuk para santri.

“Kami membutuhkan ruang tambahan agar para santri dapat belajar dengan lebih nyaman dan maksimal,” ungkapnya.

Selain itu, Ibu Guru dari SMA 3 Pangkep juga mengajukan usulan terkait sistem zonasi pendidikan, khususnya untuk wilayah kepulauan. Ia berharap agar sistem zonasi dapat lebih fleksibel, sehingga anak-anak di daerah terpencil tetap mendapatkan akses pendidikan yang layak tanpa terkendala oleh jarak atau zonasi yang ketat.

Ia juga berharap agar perhatian terhadap guru-guru di pulau-pulau lebih ditingkatkan, baik dari segi fasilitas maupun insentif.

Menutup acara tersebut, Irfan AB menyampaikan harapannya agar seluruh aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat dapat diakomodasi dalam program-program legislatif yang akan dijalankan.

“Saya berkomitmen untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan pembangunan yang merata, khususnya untuk daerah-daerah terpencil dan kepulauan,” tegas Irfan AB.

Dengan adanya reses ini, Andi Muhammad Irfan AB berharap dapat mempererat hubungan dengan konstituen dan mendengarkan langsung permasalahan yang dihadapi masyarakat, sehingga dapat lebih efektif dalam merancang kebijakan yang tepat guna untuk kepentingan bersama.