News  

TUIIS 2024: Semangat Kolaborasi Internasional di Seminar Interdisipliner Tohoku University

Walai.id, Jepang – Setelah dua tahun vakum akibat pandemi COVID-19, Tohoku University kembali menggelar Tohoku University International Interdisciplinary Seminar (TUIIS) ke-5 secara tatap muka di kampus Kawauchi, Sendai, pada 11-12 November 2024.

Acara ini menjadi wadah pertukaran pengetahuan dan memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi Indonesia dan Jepang.

TUIIS 2024 dihadiri oleh delegasi dari enam perguruan tinggi Indonesia, termasuk IAI DDI Sidrap, STAI DDI Parepare, IAIN Bone, Universitas Lia, Universitas Negeri Makassar, dan Politeknik Imigrasi, serta MAN 2 Kota Makassar yang turut membawa guru dan siswa untuk berpartisipasi dalam 31st Asian Youth Forum.

Baca Juga :  BBTNKS Tegaskan Ladang Ganja Ditemukan di Luar Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat

Dr. Hiroyuki Eto, Dekan Graduate School of International Cultural Studies Tohoku University, membuka seminar dengan menekankan pentingnya kolaborasi akademik internasional.

Sementara itu, Ismail Suardi Wekke, Co-Chair TUIIS, menyatakan harapannya agar TUIIS menjadi langkah konkret dalam mengembangkan kerja sama bermanfaat di tingkat akademik dan masyarakat luas.

Seminar ini mencakup sesi-sesi ilmiah dan diskusi yang interaktif, dengan topik yang beragam dari kajian budaya, teknologi, hingga pendidikan. Peserta juga memperoleh kesempatan membangun jaringan profesional lintas negara.

Baca Juga :  Satuan Tugas Pemberantasan Judi Online Catat Penurunan Transaksi Lebih dari 80% pada Kuartal Pertama 2025

Keikutsertaan MAN 2 Kota Makassar dalam TUIIS dan Asian Youth Forum memperluas wawasan siswa dalam isu-isu sosial dan budaya. Kegiatan ini membuka peluang baru untuk kolaborasi riset, pertukaran pelajar, dan proyek kolaboratif antara Tohoku University dan perguruan tinggi Indonesia.

Dengan semangat tinggi, TUIIS 2024 menunjukkan bahwa kolaborasi antarnegara bisa terjalin erat melalui pendidikan dan budaya. Inisiatif ini diharapkan terus berlanjut, membuka lebih banyak peluang bagi generasi muda untuk berkontribusi di dunia global yang semakin terhubung.