Walai.id, Jakarta – Neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2024 mencatat surplus sebesar USD 2,93 miliar, naik dari USD 2,72 miliar pada April 2024. Ini menandakan surplus perdagangan selama 49 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus ini terdiri dari surplus nonmigas USD 4,26 miliar dan defisit migas USD 1,33 miliar.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan optimistis terhadap kinerja perdagangan Indonesia ke depan.
“Kami optimistis sektor perdagangan akan terus menopang kinerja perdagangan Indonesia di masa mendatang,” ujarnya, pada Kamis, 20/6/2024.
Negara-negara mitra dagang utama seperti India, Amerika Serikat, Jepang, Filipina, dan Vietnam menyumbang surplus terbesar dengan total USD 4,60 miliar. Sementara defisit perdagangan terbesar berasal dari Tiongkok, Singapura, Australia, Thailand, dan Jerman dengan total USD 2,86 miliar.
Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia dari Januari hingga Mei 2024 mencatat surplus sebesar USD 13,06 miliar. Surplus ini terdiri dari surplus nonmigas USD 21,13 miliar dan defisit migas USD 8,07 miliar.
Kinerja Ekspor Mei 2024 Menguat
Ekspor Indonesia pada Mei 2024 mencapai USD 22,33 miliar, naik 13,82 persen dibanding April 2024 dan naik 2,86 persen dibanding Mei tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya ekspor nonmigas sebesar 14,46 persen dan sektor migas sebesar 5,12 persen dibanding April 2024.
Peningkatan ekspor terjadi pada seluruh sektor, dengan sektor pertanian naik 32,45 persen, sektor industri pengolahan naik 16,40 persen, dan sektor pertambangan naik 5,93 persen. Beberapa produk utama ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan tertinggi adalah kapal, perahu, dan struktur terapung, ampas/sisa industri makanan, kakao dan olahannya, kopi, teh, rempah-rempah, serta pakaian dan aksesorinya.
Pasar utama ekspor nonmigas Indonesia adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India dengan nilai mencapai USD 8,86 miliar, berkontribusi sebesar 42,39 persen terhadap ekspor nonmigas nasional.
Impor Mei 2024 Naik Signifikan
Impor pada Mei 2024 tercatat sebesar USD 19,40 miliar, naik 14,82 persen dibandingkan April 2024 tetapi turun 8,83 persen dibandingkan Mei 2023. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya impor nonmigas sebesar 19,70 persen, meskipun impor migas turun 7,91 persen dibanding April 2024.
Negara asal impor nonmigas terbesar adalah Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat dengan nilai USD 8,07 miliar atau 48,44 persen dari total impor nonmigas Mei 2024. Secara kumulatif, impor selama Januari hingga Mei 2024 tercatat sebesar USD 91,19 miliar, turun 0,42 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Pemerintah optimistis perdagangan Indonesia akan terus berkembang di tengah perlambatan ekonomi global. Kemendag telah menyiapkan langkah strategis untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia, khususnya ke negara nontradsional,” tutup Mendag Zulkifli Hasan.