News  

Kepala BKKBN: Tidak Ada Alasan ASI Tidak Bisa Keluar

Walai.id, JAKARTA – Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengajak ibu-ibu yang memiliki bayi untuk memberikan Air Susu Ibu (ASI) dengan baik, pada Rabu 16/08/2023.

Dr. Hasto mengharapkan bahwa ibu yang masih menyusui dapat memahami pentingnya memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, dan memanjangkan masa menyusui hingga 24 bulan, yang menurutnya memiliki dampak luar biasa.

Pernyataan ini disampaikan oleh Dr. Hasto saat membuka Webinar Kelas Orang Tua Hebat (KERABAT) Seri 8 dengan tema “Kejar Tumbuh pada Balita”. Acara ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan para pengelola dan pelaksana program Bina Keluarga Balita dan Anak dalam mengasuh dan membina pertumbuhan anak. Webinar ini digelar secara virtual dan disiarkan langsung melalui saluran YouTube resmi @BKKBN.

Baca Juga :  Indonesia Tegaskan Peran Etis dalam Tata Kelola AI Global

Dr. Hasto menyatakan, “Mayoritas ibu-ibu yang tidak menyusui mengklaim bahwa alasan ASI tidak keluar. Sebenarnya, alasan tersebut tidak dapat diterima. Tidak keluarnya ASI sebenarnya disebabkan oleh jarangnya pemberian ASI.” Ia menjelaskan bahwa saat bayi menyusu, hormon oksitosin dan hormon prolaktin dilepaskan oleh otak ibu, yang memicu keluarnya ASI. Ia menekankan bahwa Tuhan telah mengatur proses ini secara alami untuk memberikan ASI berkualitas tinggi tanpa biaya.

Dr. Hasto juga menyampaikan pentingnya perencanaan kehamilan dengan baik, karena pembentukan organ tubuh bayi terjadi dalam dua bulan pertama kehidupan di dalam rahim. Ia menekankan perlunya kesehatan ibu sebelum hamil, untuk memastikan plasenta yang baik dan pertumbuhan bayi yang optimal.

Baca Juga :  Prabowo Resmikan Pembangunan Industri Baterai Listrik Terbesar di Asia Tenggara

Lebih lanjut, Dr. Hasto menjelaskan tentang pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam mengatur perkembangan anak dalam hal penglihatan, pendengaran, bicara, emosi, logika, kemandirian-interaksi, dan motorik. Ia menegaskan bahwa menyusui hingga 24 bulan adalah suatu anjuran yang jelas, karena pada usia tersebut, 96 persen perkembangan otak bayi telah terjadi. Dr. Hasto juga menyoroti pentingnya jarak antara anak-anak, untuk menghindari stunting dan masalah kesehatan lainnya.

Webinar tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris, yang mendukung upaya BKKBN dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para orang tua dalam mengasuh anak. Charles juga menekankan pentingnya masa balita dalam membentuk dasar perkembangan anak secara holistik, dan mendorong inovasi dalam sosialisasi program BKB (Bina Keluarga Balita).

Tinggalkan Balasan